Interaktif News – Tokoh pemuda Bengkulu Selatan, Wahyudi berharap proses Pilkada Begkulu Selatan segera tuntas. Menurutnya, masyarakat sudah merasa jenuh dengan dinamika politik yang berkepanjangan dan membutuhkan kepastian kepemimpinan demi kelangsungan pembangunan.

Wahyudi yang aktif di KNPI ini menilai masyarakat sudah terlalu jenuh dengan gesekan-gesekan politik yang muncul selama masa persiapan Pilkada. “Sudah cukup. Rakyat ingin kepastian, bukan drama politik yang tak berkesudahan,” ujarnya, Jumat, (25/04/25) malam.

Ia juga menyoroti dampak psikologis yang dirasakan warga akibat tensi politik yang meningkat. Menurutnya, situasi ini bisa berdampak pada polarisasi di masyarakat jika dibiarkan berlarut.

“Kami melihat warga mulai enggan membahas pilkada, bahkan saling curiga satu sama lain hanya karena beda pilihan. Ini berbahaya jika tidak segera dituntaskan,” jelas Wahyudi.

Pilkada kata Wahyudi seharusnya menjadi ajang edukasi demokrasi, bukan sumber konflik horizontal yang berlarut-larut.“Kami mendukung Pilkada damai dan cepat. Bukan tergesa-gesa tapi rakyat saat ini bukan hanya lelah fisik tapi juga lelah batin” kata Wahyudi.

Ia juga mengimbau kepada seluruh pihak, baik penyelenggara, partai politik maupun peserta Pilkada segera mengakhiri konflik . Menurutnya, stabilitas sosial jauh lebih penting ketimbang ambisi politik pribadi atau kelompok.

“Jika seluruh pihak sibuk menciptakan drama politik rakyat akan kehilangan simpati. Ini saatnya menunjukkan kedewasaan dan kenegarawanan dalam berpolitik. Pembangunan daerah, dan kesejahteraan rakyat jauh lebih penting dari apa pun,” ujar Wahyudi.

Seperti diketahui, ajang pilkada serentak di Bengkulu Selatan diikuti 3 kandidat yakni Paslon Nomor Urut 1, Elva Hartati-Makrizal Nedi, Nomor Urut 2, Gusnan Mulyadi-Ii Sumirat dan Nomor Urut 3, Rifai Tahjudin-Yevri Sudianto. Hasil pemilihan kemudian menempatkan pasangan Gusnan Mulyadi-Ii Sumirat sebagai pemenang.

Namun, hasil tersebut digugat ke MK oleh Rifai Tahjudin-Yevri Sudianto yang memperoleh suara terbanyak urutan kedua. MK kemudian memutuskan Pilkada Bengkulu Selatan harus diulang karena Gusnan Mulyadi disebut tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon karena telah 2 periode menjabat.

Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bengkulu Selatan kemudian berlangsung pada Sabtu, 19 April 2025 dengan perubahan komposisi pada calon Nomor Urut 2. Gusnan Mulyadi yang tidak lagi memenuhi syarat kemudian diganti dengan Suryatati sehingga menjadi Suryatati-Ii Sumirat.

Hasilnya, pasangan Nomor Urut 3, Rifai Tahjudin-Yevri Sudianto berbalik unggul. Hasil perolehan sementara Rifai-Yevri meraih 47.725 sedangkan Suryatati-Ii Sumirat 41.325 suara dan Elva Hartati-Makrizal Nedi 2.189 suara.

Atas hasil tersebut, Suryatati-Ii Sumirat kemudian menyatakan akan menggugat hasil PSU Pilkada Bengkulu Selatan ke MK. Pernyataan itu disampaikan dalam konfrensi pers pada Selasa, 22 April 2025. Mereka menyebut telah terjadi modus baru dalam arena PSU Pilkada Bengkulu Selatan.

Reporter: Fery Agustian