Interaktif News – Gelaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bengkulu Selatan ternyata masih meninggalkan masalah serius. Hal itu terungkap dalam Konfrensi pers yang digelar Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2, Suryatati-Ii Sumirat, Selasa, 22 April 2025. Tim Paslon 02 mengklaim suara mereka anjlok usai Calon Wakil Bupati, Ii Sumirat diintimidasi dan difitnah dengan berita hoaks.

Tim Paslon 02 Herman Lutfi mengatakan, warga Bengkulu Selatan sangat menghormati proses demokrasi, itu dibuktikan dengan kondisi yang sangat kondusif usai MK memerintahkan Pilkada ulang. Namun, harus ternoda dengan aksi premanisme sekelompok orang yang melakukan tindakan di luar ketentuan hukum.

“Kalau kita review sejak 20 tahun terkahir Pilkada Bengkulu Selatan itu selalu berlangsung sangat dramatis, bukan hanya kali pertama peristiwa seperti ini terjadi. Namun, kami warga Bengkulu Selatan adalah masyarakat yang cerdas yang menghormati hukum, tidak mudah terprovokasi walaupun selalu melalui pilkada yang penuh drama. Tapi peristiwa yang terjadi kemaren sangatlah memalukan” kata Herman Lutfi, Kamis, (24/04/25)

Penghadangan Ii Sumirat oleh sekelompok orang yang diduga dari Tim Sukses Paslon 03, Rifai Tahjudin-Yevri Sudianto itu disebut Herman Lutfi tidak sepatutnya dilakukan. Tidak hanya menodai proses demokrasi namun telah menciderai martabat masyarakat Bengkulu Selatan.

“Aksi premaniseme ini juga diikuti dengan penyebaran konten hoaks di media sosial. Setelah kandidat kami dihadang, video mulai beredar di FB dengan framing yang menyesatkan. Mereka membuat narasi seolah-olah kandidat kami ditangkap polisi padahal yang melakukan mereka sendiri, kami punya banyak bukti” kata Herman.

Framing yang jelas-jelas fitnah ini sambung Herman Lutfi telah berdampak serius pada perolehan suara kandidat 02. Hasil survey internal posisi kandidat 02 menang telak dengan perolehan di atas 70 persen namun anjlok setelah masyarakat pemilih disuguhi informasi hoaks.

“Dampaknya sangat luar biasa, kandidat kami disebut ditangkap polisi apalagi peristiwa itu terjadi satu hari menejelang hari pencoblosan. Peristiwa ini mengingatkan kita pada Pilgub kemaren, modus ini seolah-olah terstruktur, sistematis dan terencana dengan baik. Modus baru yang dipakai untuk membunuh lawan politik” kata Herman.

Herman Lutfi juga memastikan Paslon 02, Suryatat-Ii Sumirat akan melakukan gugatkan ke MK. Ia menyebut prose PSU pada Pilkada Bengkulu Selatan telah berlangsung dengan penuh skandal, intimidasi dan kecurangan.

“Kami sangat menghormati seluruh proses PSU jika dilakukan dengan cara yang benar dan menjujung tinggi nilai hukum. Hanya saja faktanya hari ini dalam arena Pilkada Bengkulu Selatan telah terjadi tindakan-tindakan yang di luar ketentuan. Paslon kami dicegat, diintimidasi kemudian difitnah dengan informasi sesat yang kemudian berdampak pada perolehan suara” kata Herman.

Gugatan ke MK kata dia adalah cara yang bermartabat yang akan dilakukan. Ia juga menjamin seluruh tim sukses dan keluarga akan kondusif dan tidak akan terprovokasi atau membalas dengan cara yang tidak beradab atas peristiwa yang dialami kandidat 02.

“Kami juga sudah melapor ke Polda atas peristiwa kemaren. Kami ingin memberikan perlajaran kepada publik bahwa negara kita adalah negara hukum. Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang menjunjung tinggi hukum, bukan dilakukan dengan aksi premanisme.” kata dia.

Sebelumnya Calon Wakil Bupati Nomor Urut 2, Ii Sumirat pada Jumat, 18 April 2025 dihadang sekelompok orang di kawasan Kecamatan Kedurang. Peristiwa ini kemudian heboh di media sosial yang menyebutkan Calon Wakil Bupati Nomor Ururt 2, Ii Sumirat ditangkap polisi.

Eko yang saat itu menjadi sopir Ii Sumirat mengatakan, kejadian itu bermula saat mereka hendak menghadiri undangan perkawinan di Kedurang. Saat dalam perjalanan mereka mampir di salah satu rumah warga untuk singgah minum kopi.

Kemudian sata hendak melanjutkan perjalanan, tiba-tiba mereka dihadang sekelompok massa. “Kejadian sekitar jam 9 malam. Tiba-tiba mobil kami diberhentikan sekolompok orang sekitar 50 orang yang dipimpin salah satu anggota dewan dan anak calon bupati” kata Eko

Lanjut Eko, suasana mencekam karena mobil mereka digeledah dengan paksa dan kunci mobil disita. Melihat kondisi yang semakin anarkis, mereka memutuskan balik arah membatalkan rencana ke undangan. “Kami terus dibuntuti dengan sekelompok orang yang mengendarai sepeda motor, mereka terus mengejar dan berusaha bertindak anarkis” jelas Eko

Sabtu, 19 April 2025, PSU Pilkada Bengkulu Selatan kemudian berlangsung. Hasil perhitungan sementara, Paslon Nomor Urut 2, Suryati-Ii Sumirat yang memperoleh 41.325 suara kalah dari Paslon Nomor Urut 3, Rifai Tahjudin-Yevri Sudianto yang memperoleh 47.725 suara. Namun, hasil tersebut bukan perhitungan resmi dari KPU. Menurut jadwal rekapitulasi resmi baru akan digelar pada rentan waktu 20 April 2025-2 Mei 2025. ***