Interaktif News – Pemerintah Kabupaten Seluma telah menerima Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk tahun anggaran 2025. Total dana yang diterima mencapai Rp17,63 miliar dan akan dialokasikan untuk sejumlah program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Bupati Seluma, Teddy Rahman menjelaskan penerimaan DBH berasal dari sejumlah komponen pajak daerah, antara lain DBH Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Triwulan I Rp961 juta, DBH Pajak Kendaraan Bermotor Triwulan II Rp1,5 miliar.

Baca juga :
Polda Bengkulu Siap Dukung Kebijakan New Normal

Selanjutnya, DBH Pajak Kendaraan Bermotor Triwulan III Rp2,1 miliar, DBH Pajak Daerah Lainnya Rp4,7 miliar dan DBH Cukai Hasil Tembakau (Pajak Rokok) Rp12,9 miliar hingga DBH lainnya sebesar Rp69 juta.

“Seluruh dana DBH tahun anggaran 2025 telah memiliki alokasi peruntukan yang jelas, sesuai regulasi yang berlaku. Realisasinya harus mengikuti ketentuan yang telah dimuat dalam aturan penggunaan DBH,” ujar Teddy, saat diwawancarai, Rabu (15/5/2025).

Teddy kembali menegaskan bahwa dana tersebut akan diprioritaskan untuk membiayai program-program penting seperti pembayaran BPJS, pengadaan alat kesehatan, pembangunan infrastruktur jalan, serta pembayaran utang pembelian obat RSUD Tais.

“Dana ini tidak bisa dipakai untuk membayar utang dari tahun sebelumnya. Pembayaran utang proyek fisik maupun kewajiban lain dari tahun anggaran 2024 hanya bisa dilakukan menggunakan anggaran tahun yang sama,” jelasnya.

Teddy juga meminta seluruh perangkat daerah agar menggunakan DBH sesuai ketentuan agar penyaluran anggaran tepat sasaran dan benar-benar mendukung program prioritas daerah.

“Ini penting untuk memastikan dana yang ada digunakan secara maksimal, efisien dan mendukung program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Diketahui, Pemkab Seluma saat ini tengah berupaya menstabilkan kondisi keuangan daerah usai masa transisi kepemimpinan pemerintah sebelumnya yang meninggalkan utang proyek pembangunan infrastruktur hingga puluhan miliar rupiah pada tahun anggaran 2024.

Reporter: Deni Aliansyah Putra