Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah saat menyerahkan bingkisan kepada peserta usai membuka diklat. Senin, 13 Februari 2023. Foto/Dok

Interaktif News – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KOSP) kelas III Pulau Baai provinsi Bengkulu menggelar Diklat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil, Senin (13/2) kemarin di salah satu hotel kawasan Lingkar Barat Kota Bengkulu.

Pendidikan dan pelatihan yang diikuti sebanyak 144 peserta itu dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah, Diklat tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas SDM yang berkualitas terhadap basic keselamatan kerja di bidang kelautan dan pelayaran.

Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah mengatakan, untuk mendukung program Pemprov Bengkulu guna mengembang dan mengelola potensi laut Bengkulu, perlu adanya peningkatan pemenuhan tenaga kerja yang kompeten, sekaligus memenuhi kualifikasi khususnya di bidang kemaritiman.

“Diharapkan pelatihan ini dapat memberikan manfaat, tidak hanya menambah pengetahuan tentang keselamatan pelayaran tetapi juga dapat membantu menjadikan masyarakat terkhusus nelayan yang lebih produktif,” ujar Rosjonsyah.

Lanjutnya, hadirnya Politeknik Kelautan Provinsi Banten yang ikut andil dalam mengedukasi peserta tentang keselamatan kerja di bidang kelautan dan kemaritiman, jelas sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas peserta diklat. 

“Dengan adanya pelatihan BSC- operator Kapal tradisional selama 5 hari kedepan ini, sangat bermanfaat dan membantu para nelayan tradisional khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu. Kami berharap semoga kegiatan seperti ini di tahun depan dapat berkelanjutan, dilaksanakan lagi dan tentunya dengan yang lebih baik agi,” pungkas Rosjonsyah. 

Kepala KOSP Kelas III Pulau Baai Bengkulu Jondra mengatakan, tujuan diklat ini agar masyarakat khususnya nelayan dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan. Yang kemudian akan dibuktikan sebagai legalitas pelaut dalam melayarkan kapal dan mewujudkan keselamatan serta keamanan pelayaran yang dibutuhkan peran semua pihak. 

“Kita berharap kepada para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan diklat ini dengan fokus dan sungguh-sungguh, agar dapat mengaplikasikan ilmu sepenuhnya yang telah diberikan oleh narasumber,” kata Jondra.

Ditambahkan jondra, kegiatan ini sudah selama 3 tahun terus dilaksanakan guna memberikan pembekalan ilmu untuk Basic Safety Training SKK 60 Mil kepada para nelayan agar aman ketika melaut.

Ia juga berharap SKK 60 Mil ini dapat dijadikan sebagai salah satu syarat bagi para nelayan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

“Jadi, kita berharap pemberian BBM Subsidi untuk mengutamakan bagi nelayan yang telah mengikuti pelatihan SKK 60 Mil ini,” ujar Jondra.

Selain itu, bagi nelayan yang mengurus izin melaut harus ditanyakan terlebih dahulu sertifikat SKK 60 Mil ini, agar keselamatan para nelayan dapat terjamin karena telah diberi pembekalan ilmu pengetahuan melaut.

“Ini supaya para nelayan mementingkan kesadaran yang tinggi terkait keselamatan saat melaut,” tandasnya.

Editor: Alfridho Ade Permana