Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Saat Rakor Satgas Covid19 Secara Virtual. Jumat, 4 September 2020. Foto/Dok

Interaktif News – Fokus pemerintah selain memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kebijakan pemulihan ekonomi di masa pandemi juga turut menjadi perhatian. Dengan semakin gencarnya pemerintah membelanjakan anggaran hasil refocusing dan realokasi di masyarakat tentu akan berdampak besar. 

Gubernur Rohidin Mersyah menegaskan Pemerintah pusat juga terus mendorong anggaran belanja pemerintah daerah untuk agar segera dibelanjakan, hal ini agar berdampak pada perekonomian di tengah masyarakat. 

“Kita juga saat ini fokus terhadap pemulihan ekonomi di masyarakat, untuk Bengkulu sendiri saat ini secara keseluruhan penggunaan anggaran telah mencapai angka 44,06 persen. Tentu harus terus ditingkatkan, supaya terjadi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat ikut merasakan,” ujar Rohidin usai Rakor Satgas Covid secara virtual di Balai Raya Semarak, Jumat (4/9). 

Lebih lanjut, dari sisi belanja program pemerintah pusat di OPD terkait seperti Disperindag, Disnakertrans, PMD dan DiskopUMKM, banyak mendapatkan kuota  bantuan dari kementerian dan harus dipastikan tepat sasaran agar kembali dapat mengusulkan kuota tambahan. 

“Diantaranya ada program subsidi gaji, Bengkulu mendapatkan kuota sekitar 41 ribu namun belum terealisasikan secara penuh. Jadi disini, Disnakertrans perlu mengupayakan, agar seluruh masyarakat yang sesuai kriteria mendapatkan bantuan ini. Jika kuota 41 ribu terpenuhi dikali 600 ribu per bulan, tentu dampak geliat pertumbuhan ekonomi besar sekali,” jelas Gubernur.

Terakhir, ada program yang dilaunching dari pemerintah Provinsi Bengkulu yaitu keringanan pajak kendaraan, program “Berijo” yang memudahkan masyarakat dalam belanja secara online, dan ada program cepek dapek yang memudahkan para nelayan yang ingin memperoleh perizinan. 

“Serta ada beberapa program, yang bisa disosialisasikan maupun diikuti oleh pemda setempat, agar masyarakat dapat terbantu di masa pandemi ini,” pungkas Gubernur. (Mc)