Interaktif News – Bupati Seluma, Teddy Rahman mengungkap temuan mengejutkan dalam proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Tahun Anggaran 2024. Hampir 950 peserta seleksi diduga merupakan “honorer siluman” atau tenaga honorer yang tidak memenuhi syarat secara sah.

Temuan diperoleh dari hasil verifikasi internal yang dilakukan secara mandiri oleh Bupati Teddy. Ia mencocokkan lima sumber data, yakni Data Pokok Pendidikan (Dapodik), pembayaran honorarium, database tenaga honorer, data BKN, serta data peserta seleksi PPPK Tahap I.

“Lima sumber data ini kita soundingkan (cocokan) hasilnya, hampir sebanyak 950 peserta diduga honorer siluman. Mereka tidak bisa lari lagi karena datanya sudah lengkap di kantong saya,” kata Teddy Rahman

Dugaan honorer siluman ini kata Teddy masih bisa bertambah, karena verifikasi saat ini baru mencakup formasi guru dan tenaga kesehatan. Sementara formasi tenaga teknis masih dalam tahap rekapitulasi.

“Untuk PPPK tahap I hanya sekitar 20-an orang yang terdata, karena mereka sudah banyak tersisih dalam tahapan seleksi. Untuk tahap II, jumlahnya kemungkinan bertambah karena belum termasuk formasi teknis,” jelasnya.

Minta Panselnas Tunda Proses Kelulusan

Untuk menindaklanjuti temuan ini, Bupati Teddy berencana mengirim surat kepada Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) untuk meminta waktu tambahan guna melakukan verifikasi ulang atas hasil seleksi.

“Kita diburu waktu, jadi kami akan mengirim surat ke Panselnas untuk meminta perpanjangan waktu verifikasi,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Meski menghormati proses yang telah dijalankan secara nasional, Teddy menegaskan akan tetap memeriksa ulang kelengkapan dan keabsahan berkas para peserta, terutama yang terindikasi sebagai honorer siluman.

“Kami akan tinjau ulang seluruh berkas. Bila terbukti tidak memenuhi syarat, bisa saja kelulusannya dibatalkan,” tegas Teddy.

Ia juga mengimbau para tenaga honorer yang merasa dirugikan untuk melapor. Proses audit investigatif akan melibatkan inspektorat guna memastikan seleksi berjalan transparan dan akuntabel.

Polisi Turut Selidiki Dugaan Kecurangan

Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P. Pakpahan menyatakan, penyelidikan polisi berjalan paralel dengan audit oleh Inspektorat. Polisi fokus pada sektor pendidikan sedangkan Inspektorat memeriksa tenaga kesehatan dan teknis.

Dugaan honorer siluman mencuat setelah ditemukan peserta yang lolos seleksi meski masa kerja mereka diragukan. Beberapa diantaranya tidak memenuhi syarat minimal, namun tetap dinyatakan lulus.

“Penyelidikan ini diharapkan menjawab pertanyaan publik dan memastikan seleksi PPPK berlangsung adil, transparan, dan sesuai aturan,” ujar Kapolres.

Polres Seluma saat ini juga membidik dugaan honorer siluman di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pada Senin (28/4/2025), sebanyak 16 kepala sekolah diperiksa oleh penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satreskrim Polres Seluma.

“Kami masih dalam tahap pengumpulan informasi dari instansi terkait. Selanjutnya, para calon PPPK yang bersangkutan juga akan kami panggil,” ungkap Kasat Reskrim, AKP Prengki Sirait.

Reporter: Deni Aliansyah Putra