Interaktif News – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais menghadapi permasalahan keuangan serius setelah diketahui memiliki utang obat dan bahan medis hingga miliaran rupiah dalam dua tahun terakhir.

Menanggapi hal ini, DPRD  Seluma berjanji akan menyelesaikan utang tersebut sebelum pembahasan APBD Perubahan tahun ini. Wakil Ketua DPRD Seluma, Syamsul Aswajar, menegaskan bahwa pembayaran utang RSUD Tais menjadi prioritas meskipun anggaran daerah tengah dalam proses efisiensi.

“Utang ini harus segera dilunasi agar pelayanan kesehatan masyarakat tidak terganggu. Kami pastikan penyelesaiannya sebelum pembahasan APBD Perubahan tahun ini,” kata Syamsul, Rabu 12 Maret 2025

Pelunasan utang RSUD Tais, kata Syamsul, sejalan juga dengan instruksi dari pemerintah pusat yang mewajibkan seluruh warisan utang pada tahun 2025 harus dilunasi.

“Jika tidak segera diselesaikan, RSUD Tais berisiko tidak mendapatkan suplai obat dari vendor, mengingat pihak ketiga enggan memasok obat jika tagihan lama belum dibayarkan,”ungkapnya .

Ia mengungkapkan awal mulanya utang RSUD Tais terungkap setelah hasil rapat dengar pendapat di DPRD. Utang tersebut muncul akibat alokasi anggaran pembelian obat yang dialihkan untuk kegiatan lain.

“Pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk pembelian obat ke RSUD Tais. Namun anggaran itu digunakan untuk kegiatan oleh  direktur RSUD Tais sebelumnya. Akibatnya, rumah sakit terpaksa berutang kepada vendor untuk memenuhi kebutuhan obat dan alat medis,” ucapnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun 2023, utang RSUD Tais mencapai Rp1.259.289.532. Sementara itu, pada tahun 2024, jumlah utang meningkat signifikan menjadi Rp2.043.730.082.

Dengan demikian, total utang RSUD Tais hingga tahun 2024 mencapai Rp3.303.019.614. Utang tersebut terdiri dari pengadaan obat-obatan serta bahan medis habis pakai yang digunakan untuk pelayanan kesehatan.

Reporter: Deni Aliansyah Putra