Foto/Dok: Repi Pratomo

Interaktif News – Manajemen PT Putra Maha Nanditama (PMN) mengadakan pertemuan dengan warga Desa Gunung Selan dalam rangka membahas rencana pengoperasian kembali tambang batu bara di wilayah Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara, yang berlokasi di desa Gunung Selan, Selasa (8/02/2022).

Di fasilitasi oleh kepala Desa Gunung Selan Al Mufti, pertemuan itu membahas tentang rencana PT Putra Maha Nanditama untuk kembali beroperasi. turut hadir Camat Kota Arga Makmur, Syafarudin, S.ST, M.Si, Ketua BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinkantibmas dan Babinsa serta perwakilan warga Desa Gunung Selan.

Dalam pertemuan tersebut banyak menuai persoalan, mulai dari kurang dipercayanya lagi masyarakat terhadap PT. PMN untuk beroperasi kembali, dampak lingkungan, CSR, rekrutmen tenaga kerja lokal maupun dampak pasca tambang. 

Camat Kota Arga Makmur, Syafarudin dalam kesempatan itu meminta pihak manajemen PT. PMN menjaga dampak lingkungan dan mengedepankan kesejahteraan masyarakat khususnya desa – desa penyangga.

“Saya Berharap PT. PMN mengedepankan kesejahteraan masyarakat desa penyangga yang terkena dampak operasinya tambang batu bara di desa Gunung Selan, baik dalam penerimaan tenaga kerja,” ujar Syafarudin.

Sementara, Heri selaku Manager PT. PMN menyampaikan ucapan terimakasih kepada Camat, Kades dan seluruh warga Desa Gunung Selan yang telah memberikan kepercayaan kepada PT. PMN untuk kembali mengolah batubara di wilayah tersebut.

“Terkait dokumen AMDAl kita ada, pokoknya dokumen persyaratan penambangan ada semua. Kemudian, kami juga berupaya akan menjaga kepercayaan yang telah diberikan pihak Pemerintah Daerah Bengkulu Utara dan warga desa di Gunung Selan serta warga desa yang berada di kecamatan Air Besi, dengan mengikuti aturan yang berlaku,” ujar Heri.

Dirinya meminta Desa penyangga membuat Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Saya berharap masing-masing desa penyangga membuat RKAB tahunan sehubungan dengan CSR yang telah di setujui, paling sedikit terdiri atas permintaan sosial masyarakat sekitar lokasi pertambangan,” kata Heri.

Reporter: Repi Pratomo
Editor: Alfridho AP