Interaktif News – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni dijadwalkan mengunjungi Bengkulu pada Senin, 04 Agustus 2025.

Menyambut kedatangan Menhut, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadidayah (DPD IMM) Bengkulu telah menyiapkan sejumlah laporan terkait kerusakan hutan di Bengkulu yang diakibatkan aktifitas perkebunan dan pertambangan.

Ketua DPD IMM Bengkulu Abdullah, SH mengatakan, banyak perusahaan perkebunan maupun pertambangan yang melakukan perambahan hutan sehingga kondisi hutan di Bengkulu semakin tergerus. Hal ini tentu akan menimbulkan kerusakan hutan, keanekaragaman hayati dan menambah laju deforestasi.

Tidak hanya itu, akibat dari perambahan Hutan ini juga mengancam Bentang Alam Sebelat yang menjadi rumah terakhir bagi Gajah Sumatera (Elephas Maximus sumatranus) yang dijadikan kebun kelapa sawit.

“Kami akan melaporkan puluhan perusahaan yang diduga keras beraktivitas di dalam kawasan hutan secara Ilegal, tentu aktivitas perusakan hutan oleh perusahaan-perusahaan ini harus segera ditindak tegas oleh pemerintah dalam hal ini kementerian kehutanan” kata Abdullah

Revitalisasi kawasan hutan sambung Abdullah, sejalan dengan amanat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Kerusakan hutan harus ditekan dengan penegakan hukum yang efektif bagi pihak-pihak yang menggunakan kawasan hutan tanpa izin.

“Kami harap kedatangan menteri kehutanan Raja Juli Antoni  ke provinsi bengkulu tidak hanya datang dalam agenda ceremonial belaka, namun ada komitmen serius dalam penyelamatan Hutan serta mengambil tindakan tegas bagi perusahaan-perusahan yang melakukan pelanggaran” kata dia.

“Dan kami juga akan menyampaikan Laporan ini kepada Gubernur Bengkulu dan Aparat Penegak Hukum, agar segera memanggil perusahaan-perusahaan ini untuk segera ditindak, dan negara tidak boleh kalah dengan Korporasi” tutup Abdullah.

Editor: Iman SP Noya