Interaktif News – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Republik Indonesia (RI) menggelar kegiatan Semarak Budaya dengan tema Tari Tradisional Bengkulu pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Acara ini berlangsung di aula STIKes TMS Bengkulu dan dihadiri oleh berbagai pihak yang peduli terhadap pelestarian budaya daerah.

Turut hadir Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Iskandar M. Siregar, serta narasumber utama Dwi Anggraini yang dikenal sebagai akademisi berkompeten di bidang seni dan kebudayaan.

Peserta kegiatan ini adalah perwakilan dari berbagai sanggar tari yang ada di Kota Bengkulu.

Dalam sambutannya, Dewi Coryati menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan yang fokus pada warisan budaya lokal.

Ia menggarisbawahi pentingnya mendokumentasikan kesenian daerah agar tidak hilang ditelan zaman.

“Hari ini kita berbahagia bisa mendapat pengetahuan langsung dari narasumber yang bergelar doktor. Ini sangat langka, apalagi di bidang tari tradisional.

Semoga kegiatan ini memicu lahirnya buku dokumentasi tentang Tari Tradisional Bengkulu karena suatu bangsa dinilai dari budayanya. Makin tinggi nilai budayanya, makin tinggi pula martabat bangsanya,” kata Dewi Coryati

Dewi juga menekankan bahwa keberadaan buku dokumentasi penting sebagai rujukan generasi mendatang agar pengetahuan tentang tari-tari daerah tidak hanya diwariskan secara lisan, tetapi juga tertulis secara sistematis.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Iskandar M. Siregar, turut menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian budaya lokal.

Ia menekankan bahwa pelestarian seni tradisional bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab semua pihak, termasuk komunitas, masyarakat, dan pelaku seni.

“Dengan keterbatasan sumber daya, semangat untuk tetap mengembangkan seni tradisional tetap harus ada. Tradisi dan kreasi harus hidup berdampingan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Iskandar juga mengumumkan bahwa salah satu sanggar, yakni Sanggar Raja Muda, akan difasilitasi untuk tampil pada kegiatan Debu Budaya di Ikaeng, yang akan diselenggarakan pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025.

“Kedepan semakin banyak sanggar yang mendapatkan kesempatan serupa” kata Iskandar

Editor: Iman SP Noya