Interaktif News – Perwakilan warga Desa Padang Kuas, Kabupaten Seluma, Bengkulu mendatangi Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu, Jumat, (11/04/25)

Kedatangan warga untuk meminta Dinas ESDM untuk menghadirkan peneliti dan menjelaskan hasil penelitian penyebab kerusakkan peralatan elektronik warga Desa Padang Kuas yang bermukim dekat jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara Teluk Sepang, Bengkulu.

Sebelumnya pada 5 Maret 2025 telah dilaksanakan penelitian untuk mengungkap penyebab fenomena kerusakan sejumlah peralatan elektronik milik warga Desa Padang Kuas. Kuat dugaan warga, kerusakan puluhan alat eketronik tersebut berkaitan dengan keberadaan proyek SUTT PLTU yang berdiri dekat permukiman warga.

Penelitian dilakukan oleh akademisi dan staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu. Penelitian tersebut dibutuhkan untuk menjadi dasar dalam penyelesaian kasus kerusakan elektronik warga Desa Padang Kuas. Namun, hasil penelitian tersebut belum dijelaskan secara jelas kepada warga.

Kedatangan warga Kuas disambut oleh Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Dhanur Suryaman. Setelah bertemu sekretaris dinas tersebut, disepakati akan ada pertemuan para pihak untuk membahas hasil penelitian. Pertemuan disepakati akan berlangsung pada Rabu, 16 April 2026.

“Setelah penelitian itu, hujan disertai petir kembali melanda Padang Kuas tanggal 20 Maret 2025 pukul 11 malam. Akibatnya listrik mati total, televisi, bola lampu dan meteran listrik meledak lagi. Sampai hari ini sering mati lampu,” kata Edi, perwakilan warga Desa Padang Kuas saat mendatangi Kantor ESDM Bengkulu.

Menurut dia, sejak berdirinya jaringan transmisi SUTT PLTU batubara Teluk Sepang milik PT Tenaga LIstrik Bengkulu, sudah ratusan peralatan elektronik warga Desa Padang Kuas rusak. Tercatat 165 lebih unit elektronik yang telah rusak, kerugian warga lebih dari 150 juta rupiah.

Rabil Fahri perwakilan BEM UNIB  yang turut mendampingi warga berjanji akan terus mengawal kasus hingga tuntas. Ia mendesak seluruh pihak yang terlibat untuk segera melakukan pertemuan sehingga kenyamanan dan keamanan warga Desa Padang Kuas terjamin.

Cimbyo Layas Ketaren, Manager Pendidikan Kanopi Hijau Indonesia menyampaikan bahwa penyelesaian kasus kerusakan elektronik warga Desa Padang Kuas tak bisa lagi ditunda karena selain ancaman bagi peralatan, nyawa warga Teluk Sepang juga terancam tersambar medan magnet dan medan listrik.

“Kerusakan elektronik akibat dampak SUTT terus terjadi hingga hari ini, kerugian korban terus bertambah. Para pihak harus segera mengambil kesimpulan penyelesaian kasus tersebut agar tidak menimbulkan korban yang lebih banyak,” kata Cimbyo.

Editor: Iman SP Noya