Interaktif News — Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Bappeda-Litbang telah melakukan koordinasi dengan Kemendes PDT RI untuk menetapkan tujuh desa di Kecamatan Kedurang sebagai pilot project dalam Program Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan (RPKP).

Hasil dari koordinasi tersebut menyepakati bahwa pelaksanaan program akan dimulai pada tahun 2026. Adapun tujuh desa yang masuk dalam kawasan pilot project ini antara lain Desa Palak Siring sebagai pusat kegiatan, serta Desa Nanti Agung, Karang Agung, Lubuk Resam, Rantau Sialang, dan Batu Ampar.

Masing-masing desa memiliki potensi unggulan yang bisa dikembangkan. Desa Palak Siring dan sekitarnya berpotensi besar dalam pengembangan pertanian padi dan jagung, sementara Desa Batu Ampar dikenal dengan potensi wisata alamnya seperti Gua Suruman.

Pemerintah daerah menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan mengembangkan potensi-potensi ini sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing desa.

Kepala Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan melalui Kabid Perencanaan Sosial dan Infrastruktur (PSI), Dwi Prian Dona, menyampaikan bahwa program RPKP ini bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan desa melalui pendekatan kawasan, bukan lagi secara sektoral atau per desa secara terpisah.

“Pembangunan kawasan perdesaan ini adalah upaya kolaboratif antar desa dalam satu wilayah yang dikoordinasikan langsung oleh Kemendes PDT dan ditetapkan melalui keputusan Bupati. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat desa secara menyeluruh,” jelas Dwi.

Pendekatan ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa, agar pembangunan yang dilakukan benar-benar menjawab kebutuhan riil di lapangan.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan berharap, melalui program ini, kawasan perdesaan di Kedurang bisa menjadi contoh sukses pengembangan desa yang terintegrasi dan berkelanjutan. [Adv]

Reporter: Irfan Arief