Interaktif News – Perwakilan Forum Petani Bersatu (FPB) Seluma kembali mendatangi Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Bengkulu pada Senin, 10 Maret 2025.

Kedatangan 20 orang petani ini untuk menanyakan perkembangan penyelesaian konflik agraria yang terjadi antara FPB dengan PT Sandabi Indah Lestari (SIL) wilayah Seluma.

Salah seorang anggota FPB Seluma, Daud menyampaikan, mereka mendapat informasi dari pihak bahwa pada 19 Februari 2025 lalu Kanwil BPN Provinsi Bengkulu dengan PT SIL telah bertemu. Pertemuan itu terjadi setelah BPN Provinsi Bengkulu berulangkali memanggil PT SIL.

“Oleh karena itu kami mendatangi Kanwil BPN Provinsi Bengkulu karena kami ingin tahu apa hasil dari pertemuan antara Kanwil dengan PT SIL pada 19 Februari lalu,” kata Daud.

Daud menambahkan, sudah dua kali FPB mendatangi kantor perkebunan PT SIL wilayah Seluma, yaitu pada tanggal 11 dan 30 Januari 2025. Tujuannya mendesak PT SIL secepatnya menyerahkan dokumen yang diminta BPN Provinsi Bengkulu. Dokumen yang diminta BPN adalah upaya untuk menyelesaikan konflik antara perusahaan dengan masyarakat.

“Sudah pernah menyurati dan dua kali melakukan pertemuan langsung dengan pihak PT SIL, tapi mengapa belum ada tindakan tegas dari BPN Provinsi Bengkulu untuk menindaklanjuti konflik ini?” terang Daud.

Senada dengan Daud, anggota FPB lainnya, Ridwan menyebut, PT SIL sengaja mengulur waktu memberikan dokumen yang diminta BPN. PT SIL ingin mematahkan semangat masyarakat hingga menjual lahan kepada perusahaan.

PT SIL sambung Ridwan seperti menyepelekan BPN Provinsi Bengkulu sebagai lembaga negara. Seharusnya PT SIL memberikan dokumen yang diminta agar konflik tidak berkepanjangan.

“FPB yang hanya masyarakat biasa saja bisa menyerahkan dokumen yang diminta dalam waktu satu bulan, masa sekelas perusahaan besar tidak bisa,” kata Ridwan.

Sementara itu, Kabid BPN Provinsi Bengkulu, Aulia membenarkan telah terjadi pertemuan antara Kanwil BPN dengan PT SIL. Namun, pertemuan hanya membahas situasi konflik yang terjadi antara FPB dengan PT SIL.

“BPN Provinsi Bengkulu juga siap untuk memfasilitasi pertemuan antara pihak FPB dengan PT SIL kedepannya jika memang diperlukan,” kata Aulia.

Editor: Irfan Arief