Interaktif News – Konsorsium PERMAMPU yang terdiri dari delapan LSM di Sumatera memperingati Hari Perempuan Sedunia (IWD) 2025 secara hybrid, mengusung tema “Percepatan Aksi Perempuan Akar Rumput Menuju Kesetaraan Gender Inklusif”. Acara ini menjadi puncak kampanye publik yang telah berlangsung sejak 8 Maret 2025, dengan fokus pada pencegahan perkawinan anak dan perempuan usia ≤19 tahun.

Acara ini dihadiri oleh 378 peserta, termasuk 25 perempuan penyandang disabilitas, serta perwakilan pemerintah dari P3A, Bappeda, Puskesmas, dan Pengadilan Agama. Kepala Dinas P3A Sumut, Dwi Endah Purwanti, membuka acara sekaligus meresmikan peluncuran Buku Saku Panduan Interaksi dengan Perempuan Penyandang Disabilitas yang diterbitkan PERMAMPU.

“Semoga buku ini menjadi panduan bagi kita semua untuk menciptakan ruang yang lebih inklusif bagi perempuan disabilitas,” ujar Dwi.

Koordinator Konsorsium PERMAMPU, Dina Lumbantobing, menekankan pentingnya aksi kolektif perempuan akar rumput demi kesetaraan gender, terutama bagi perempuan muda, disabilitas, dan lansia. Ia juga mengingatkan agar gerakan ini berbasis data akurat demi kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dalam perayaan ini, beberapa perempuan dari kelompok marginal membagikan kisah perjuangan mereka, termasuk Ibu Nurlela dari Riau, Sari Wangi ibu muda disabilitas, dan Putri Rahayu dari WCC Palembang. Mereka menceritakan bagaimana keterlibatan dalam program PERMAMPU membantu mereka mengatasi hambatan sosial dan ekonomi.

Ana Yunita Pratiwi dari Sekretariat PERMAMPU memaparkan hasil pendataan di 25 kabupaten di 8 provinsi, yang mencatat 152 individu marginal yang terdiri 95 perempuan dan 57 laki-laki. Data ini digunakan untuk menyusun strategi peningkatan aksesibilitas bagi perempuan akar rumput.

“Kami berharap pemerintah semakin memperhatikan aksesibilitas perempuan disabilitas dan mendukung gerakan perempuan akar rumput untuk mencegah perkawinan anak dan mendorong kesetaraan gender,” pungkas Dina.

Editor: Iman SP Noya