Interaktif News – Di ruang tamu sederhana di Desa Sengkuang, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, tampak seorang pemuda yang kesehariannya hanya duduk di atas kasur. Dia adalah Pandu Jaya Putra, 23 tahun dengan keterbatasan fisiknya.

Pandu Jaya Putra merupakan anak kelima dari pasangan Murman Asikin dan Yuliani. Pandu menderita kelumpuhan sejak ia berusia 10 tahun dan selama itu juga Pandu sudah tidak mampu beraktivitas seperti manusia normal pada umumnya.

Kisah pilu itu bermula sejak 13 tahun lalu saat Pandu kerap mengeluh lemas pada kedua kakinya. Hingga puncaknya, Pandu sudah tidak memiliki kekuatan untuk berjalan bahkan berdiri pun tak kuasa.

Selama ini kedua orang tua Pandu telah berupaya memberikan pengobatan yang terbaik. Berbagai jenis pengobatan sudah ditempuh mulai dari pengobatan medis hingga tradisional, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Meski demikian, pantang bagi kedua pasangan ini untuk berhenti berjuang atas kesembuhan Pandu. Bagi Murman dan Yuliani,  harapan itu akan selalu ada selama Pandu dirawat dengan balutan doa, semangat dan kasih sayang.

“Saya hanya berharap kepada semua masyarakat untuk mendukung kesembuhan Pandu agar dia kembali normal dan bisa beraktivitas seperti seperti teman-teman seusianya, ” ungkap Yuliani berkaca-kaca.

Semangat dan Harapan Ditengah Keterbatasan

Hari-hari Pandu kini banyak di isi dengan bermain media sosial seperti TikTok. Medsos membantu dia berinteraksi dengan teman, kerabat, maupun yang baru ia kenal. Setidaknya bagi Pandu medsos sudah membawa dirinya menjangkau dunia ditengah keterbatasan.

“Lewat media sosial, saya bisa berbagi cerita, berkenalan dengan banyak teman dan merasa tidak sendirian,” ujar Pandu tersenyum kecil.

Di tengah keterbatasan fisik, Pandu juga menyimpan harapan besar yaitu memberangkatkan kedua orang tuanya menunaikan ibadah umroh. Bagi Pandu, itu bukan sekadar impian, tapi wujud cinta dan bakti untuk dua sosok yang tak pernah lelah merawat dirinya.

“Saya pingin sembuh, bisa bantu orang tua. Cita-cita saya, kalau bisa pingin berangkatin Bapak sama Ibu umroh,” ucap Pandu dengan senyum lirih.

Selain itu, Pandu juga memiliki keinginan lain, yakni bertemu langsung dengan Bupati Seluma, Teddy Rahman. Menurutnya, Teddy Rahman sosok yang ia kagumi karena dianggap dekat dengan masyarakat.

“Saya pingin banget bisa ketemu Pak Bupati. Tolong sampaikan bahwa saya sangat mengagumi beliau,” katanya penuh harap.

Reporter: Deni Aliansyah Putra