Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Poto:Dok 

Interkatif News – Curah hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih terus membasahi Bumi Rafflesi beberapa minggu kedepan. Peningkatan curah hujan ini tidak terlepas dari iklim global La Nina. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut Kabid Humas Polda Bengkulu Kombespol Sudarno, S.Sos, M.H., meimbau kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk waspada bencana alam yang ditimbulkan seperti banjir dan tanah longsor.

“Ayo sama-sama bersihkan siring disekitar rumah agar aliran air lancar dan tidak menimbulkan mampet yang berujung bannjir. Pohon-pohon yang sudah tua juga sebaiknya dipangkas,” imbau Kabid Humas, Rabu, (25/11/2020)

Baca juga: Warga Kota Bengkulu Dikepung Banjir hingga Ketinggian 1 Meter

Baca juga:Banjir Setinggi 2 Meter Genangi Desa Air Buluh Kabupaten Mukomuko

Selain itu Ia menambahkan untuk masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ketika hujan yang disertai angin kencang sedang terjadi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bengkulu menyebutkan potensi curah hujan berintensitas tinggi akibat dampak La Nina akan terus berlangsung hingga akhir Desember 2020. 

La Nina adalah siklus lebih lebih dinginya laut di pasifik equator yang mempengaruhi sistem iklim global. 

Kejadian itu terjadi pada saat Samudra Pasifik dan Atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral selama beberapa musim.

Cuaca ekstrem juga dipicu sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia Barat Bengkulu dan di Laut Jawa selatan Kalimantan yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan utara Aceh, mulai dari Sumatera Utara hingga Perairan Barat Bengkulu.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang menyebabkan cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Bengkulu.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin

Reporter: Alfridho Ade Permana
Editor: Riki Susanto