Interaktif News – Jalan penghubung antara Kabawetan dan Sengkuwang semakin mengkhawatirkan, terutama di Desa Tangsi Duren yang berbatasan dengan Desa Sidorejo. Kondisi ini membuat warga setempat merasa resah karena jalan ini merupakan akses utama diwilayah itu.

Kerusakan jalan semakin diperparah akibat sering terendam banjir saat musim hujan. Selain itu, gorong-gorong yang tersumbat serta erosi tanah yang menyebabkan longsor turut memperburuk keadaan.

Warga Sengkuwang mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang terus mengalami penurunan kualitas sangat berisiko bagi pengguna, terutama saat hujan deras. Bahkan, jika tidak segera ditangani, kerusakan jalan bisa mengakibatkan bencana longsor yang lebih besar.

“Sebagai jalan provinsi, tanggung jawab perbaikan berada di tangan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Namun hingga kini, belum ada langkah nyata dari pihak terkait untuk menangani kerusakan yang semakin meluas,” kata warga.

Tak hanya itu, Warga Desa Tangsi Duren dan Sengkuwang juga mendesak agar pemerintah segera cepat mengambil tindakan sebelum dampaknya semakin meluas.

“Warga disini berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu segera melakukan perbaikan, termasuk membersihkan gorong-gorong yang tersumbat serta memperkuat struktur jalan agar tidak semakin amblas,” tambahnya.

Warga merasa jika hal ini tidak segera ditindaklanjuti, maka dikhawatirkan akses transportasi akan terganggu dan berdampak pada perekonomian warga setempat

“Jalan lintas Kabawetan-Sengkuwang memiliki peran penting dalam mobilitas masyarakat serta distribusi hasil pertanian di daerah tersebut. Oleh sebab itu, perhatian dan aksi cepat dari pemerintah sangat dibutuhkan bagi kami,” kata warga.

Reporter: Riswandi