Interaktif News – Selama 18 tahun, warga empat desa di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu hidup berdampingan dengan jalan rusak. Tak lagi berharap penuh pada pemerintah, mereka memilih mengambil langkah sendiri bergotong royong memperbaiki akses vital yang selama ini menjadi urat nadi kehidupan mereka.

Ribuan warga dari Desa Riak Siabun, Sumber Makmur, Kungkai Baru, dan Tawang Rejo telah lama bergelut dengan jalan provinsi sepanjang 15 kilometer yang rusak parah. Aspalnya telah mengelupas, meninggalkan lubang-lubang menganga, genangan saat musim hujan, dan debu tebal di musim kemarau.

Enggan menanti tanpa kepastian, warga setempat akhirnya memutuskan untuk bertindak. Melalui koordinasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Riak Siabun, warga empat desa memperbaiki 9 kilometer ruas jalan dengan cara swadaya.

“Sudah bertahun-tahun tidak ada perbaikan maka kami berinisiatif bersama warga empat desa untuk memperbaikinya secara swadaya,” kata Maryoto, Ketua KSM Riak Siabun, Rabu, (1/5/2025).

Dana sebesar Rp 28 juta berhasil dikumpulkan dari patungan warga, tokoh masyarakat, dan para pengguna jalan. Uang itu digunakan untuk membeli bahan bakar, menyediakan akomodasi, serta membayar operator alat berat.

Aksi ini juga mendapat dukungan dari Wandi, anggota DPRD Kabupaten Seluma dari daerah pemilihan setempat yang turut meminjamkan satu unit ekskavator milik Pemkab Seluma.

“Ini bentuk kepedulian kami. Kita bantu agar aktivitas ekonomi masyarakat tetap berjalan dan tidak ada lagi kecelakaan akibat jalan rusak,” ujar Wandi.

Menurutnya, inisiatif semacam ini bukan hal baru. Warga sudah berkali-kali melakukan perbaikan mandiri sejak 2007. Namun kali ini, semangat gotong royong terasa lebih besar, lebih rapi, dan lebih menggugah.

Warga menargetkan pekerjaan selesai dalam enam hari. Mereka berharap aktivitas pertanian, terutama pengangkutan hasil sawit, bisa kembali lancar menuju Kota Bengkulu.

Kepala Desa Riak Siabun, Mustan menyebut langkah ini sebagai bentuk protes warga kepada pemerintah karena aspirasi selama ini tidak didengar. Sudah berulang kali disampaikan namun tak kunjung diperbaiki.

“Kami harap Gubernur Bengkulu bisa melihat perjuangan masyarakat di sini dan membantu memperbaiki jalan ini secara permanen,” ujar Mustan.

Reporter: Deni Aliansyah Putra