TPPS Bengkulu Diminta Berperan Aktif Atasi Stunting

TPPS Provinsi Bengkulu

Pemantapan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu. Selasa, 14 Juni 2022. Foto/Dok

Interaktif News - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu diminta berperan aktif dalam pelaksanaan program pembangunan, khususnya penanganan masalah stunting di Bumi Rafflesia yang masih terbilang tinggi.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah selaku ketua TPPS Provinsi Bengkulu saat Rapat Pemantapan Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu di Gedung Serba Guna (GSG) Pemprov, Selasa (14/6/2022). 

Rosjonsyah meminta kepada semua TPPS yang sudah dibentuk agar bergerak bersama mengatasi masalah stunting. 

"Saya minta agar tim yang sudah ada di SK segera menjalankan programnya. Masalah inti stunting ini soal gizi dan kebersihan. Misalkan belum terpenuhinya ketercukupan gizi beragam dan seimbang, lalu akses air bersih, jamban sehat dan lainnya," ujar Rosjonsyah.

"Program mengatasi stunting ini sudah terdapat di setiap OPD. Mulai dari merubah perilaku, bangunan fisik semua sudah lengkap dan jelas tinggal tancap gas menjalankan untuk menurunkan angka stunting di Bengkulu menjadi 12% pada tahun 2024 nanti," sambungnya.

Lanjut Wagub, dirinya akan mengontrol langsung program yang dijalankan untuk percepatan penurunan stunting di OPD masing-masing dan akan turun langsung ke lapangan. 

Rosjonsyah juga berpesan menurunkan angka dari 22% menjadi 12% itu tentu harus ada kerjasama, kolaborasi dan bersama bergerak secara terpadu. 

“Persoalan stunting ini juga mencakup permasalah nasional, jadi memerlukan kerja sama dan terpadu lintas sektor,” kata Rosjonsyah. 

Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi menyatakan bahwa  pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah konvergensi. Seperti membentuk TPPS provinsi, kabupaten/kota hingga kelurahan/desa.

Selain itu, di Bengkulu terdapat Satuan Tugas (Satgas) TPPS Provinsi Bengkulu hingga kabupaten/kota.

"Kita memiliki misi tidak hanya menurunkan angka, tapi juga menghilangkan stunting. Untuk mewujudkan itu, langkah yang kita ambil adalah membuat sebuah wadah untuk koordinasi dan kolaborasi secara terpadu. Baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi, LSM dan media masa. Tim TPPS ini sudah terbentuk dari pusat hingga ke desa - desa untuk mengatasi stunting,” terang Rusman.

Pembentukan tim jelas Rusman merupakan upaya menurunkan angka stunting sesuai target Provinsi Bengkulu yakni 12,55 % pada 2024. Angka ini lebih kecil dibanding dengan target nasional sebesar 14% untuk target penurunan stunting tahun 2024.

“Dari tim yang sudah terbentuk, kita analisa juga pendataan progres penurunan stunting ini, serta setiap kegiatan yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting, yang kita ketahui berdasarkan data bahwa angka stunting di Provinsi Bengkulu  sebesar 22,21%, tentunya perlu kerja keras untuk mencapai target provinsi pada 2024 menjadi 12,55%," kata Rusman.

Editor: Alfridho Ade Permana