Interaktif News – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menginginkan masjid tidak hanya sebatas tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat yang berasaskan gotong royong dan keberkahan.

Demikian disampaikan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan saat menghadiri buka puasa bersama dan penyerahan Dana Bergulir BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) Nur Asiah di Masjid Nur Asiah, Hibrida 4 RT 31 Sidomulyo, Senin (27/10).

“Ini bukan hanya soal memberi, tapi tentang menumbuhkan kekuatan ekonomi umat dari bawah. Zakat dan infaq, jika dikelola dengan cerdas dan amanah, bisa menjadi energi besar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Helmi Hasan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Helmi menyerahkan reward kepada 16 mustahik disiplin infaq, serta pembiayaan dana bergulir BAZNAS Microfinance Masjid Nur Asiah kepada 20 penerima manfaat. Terdiri dari 10 orang level 1 (gulir ke-4) senilai Rp3 juta, dan 10 orang level 2 (gulir ke-1) senilai Rp5 juta per orang.

“Masjid harus menjadi pusat solusi bagi umat. Dari masjid lahir gerakan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang menumbuhkan kemandirian. Inilah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, membawa manfaat bagi semua,” ujarnya.

Ketua BAZNAS Provinsi Bengkulu, H Romli, menjelaskan bahwa program BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) merupakan bentuk nyata sinergi antara iman dan kemandirian ekonomi. Ia berharap keberhasilan BMM Nur Asiah menjadi inspirasi bagi masjid lain di Bengkulu untuk mengembangkan program serupa

“Kami ingin menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang untuk tumbuhnya usaha, kerja keras, dan solidaritas. Dengan BMM, para mustahik didampingi agar bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mandiri,” ungkap H. Romli.

Reporter: Irfan Arief