Helmi Hasan, Wali Kota Bengkulu didamping Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, Poto:Dok/Tangkapan layar video FB @TatangSukmar

Interaktif News – Senin, 06 April 2020 pemerintah Kota Bengkulu secara resmi mengumumkan relokasi anggaran untuk penanganan wabah Covid-19 untuk wilayah Kota Bengkulu. Pengumuman itu disampaikan Helmi Hasan menyusul, beredarnya daftar relokasi anggaran masing-masing kabupaten yang sudah setor untuk penanganan Covid-19.  Dimana terdapat dua daerah yang belum setor yaitu Pemkot Bengkulu dan Pemda Rejang Lebong. 

Pemkot merelokasi anggaran senilai Rp 204 Miliar sedangkan Rejang Lebog merelokasi anggaran Rp. 87 Miliar. Dengan demikian seluruh kabupaten/kota termasuk provinsi sudah merelokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Informasi yang diterima media ini, salah satu kegunaan relokasi anggaran pemkot untuk penanganan Covid-19 adalah untuk pengadaan bibit/benih tanaman dan pembuatan rumah bibit tanaman yang di pos-kan di Dinas Pangan dan Pertanian senilai Rp. 3.500.000.000.  

Angka Rp 3,5 Miliar tersebut kemudian menjadi sorotan karena dinilai tidak sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 sebagai landasan hukum pelaksanaan teknis relokasi APBD untuk penanganan Covid-19. 

Salah satu yang menyorot anggaran tersebut adalah Anggota DPRD Kota Bengkulu Ariyono Gumay yang mengatakan, dalam Instruksi Mendagri sudah jelas apa saja yang boleh dianggarakan apa saja yang tidak boleh. 

Hasil refocusing menurut Ariyono, harus dialokasi sesui kebutuhan mendesak seperti pembelian APD, beli Masker, penyemprotan terus Hand Sanitizer beli vitamin C dan vitamin E. Perlengkapan kesehatan seperti ambulans, persiapan jenazah, kain kafan tandu, kemudian untuk jaringan pengaman sosial seperti sembako, penguatan modal untuk UMKM, dan pemberian insentif untuk tenaga medis. 

“Manakala kebutuhan meningkat rumah sakit tidak memadai maka boleh kita menyewa tempat-tempat untuk karantina menyewa bukan membangun karena perlunya cepat. Jadi di Instruksi Mendagri itu beli bibit nggak ada” jelas Ariyono

Namun seperti dijelaskan wali kota Bengkulu Helmi Hasan dalam videonya yang diunggah di akun FB milik @Tatang Sukmar, anggaran tersebut akan digunakan untuk penguatan pangan masyarakat Kota Bengkulu di tengah wabah Covid-19.

“Kita akan melakukan gerakan menanam berjuta-juta pohon-pohon bermanfaat, apakah kelapa, apakah umbi-umbian, apakah pisang, apakah kacang-kacangan, sayur-sayuran, cabe-cabean, tomat-tomatan, semuanya yang bermanfaat kita tanam. Jangan biarkan satu jengkal tanah pun tidak tertanam,” ujar Helmi.

Program ketahanan pangan ini juga dilatarbekalangi kondisi perekonomian saat ini. Dollar yang terus bergerak naik, apalagi akan masuk bulan suci Ramadan, lalu hari raya Idul Fitri, dimana kecenderungannya harga-harga, khususnya bahan pokok meroket tajam.

“Ditambah sekarang ini ada Covid-19 yang makin hari makin memperlihatkan grafik menaik, belum menurun, harapan kita menurun. Segala daya upaya telah dilakukan tetapi masih terus begitu, Amerika yang nomor satu hari ini luar bisa, oleh karena itu ketahanan pangan juga menjadi sangat penting untuk pemerintah perhatikan dan persiapkan,” jelas wali kota.

Reporter: Riki Susanto