Interaktif News – Yayasan Syagaf Aflah Ilwan Bengkulu menggelar kegiatan doa bersama dan penggalangan dana bagi korban terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatra, khususnya di Provinsi Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara, pada Jumat, 5 Desember 2025.

Kegiatan tersebut diawali dengan pelaksanaan salat dhuha, dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama, serta ditutup dengan penggalangan dana yang diikuti oleh seluruh jajaran guru, santriwan, dan santriwati dari jenjang RA, MI, hingga MTs di bawah naungan Yayasan Syagaf Aflah Ilwan Bengkulu.

Kegiatan kemanusiaan ini dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI), Ustaz Adi Saputra, S.Pd. Dalam arahannya, ia mengajak seluruh peserta didik untuk bersama-sama mendoakan para korban bencana serta berdonasi sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

“Kegiatan ini kami lakukan atas dasar rasa kemanusiaan, rasa saling mencintai sesama umat muslim, sekaligus sebagai wujud kepedulian kita sebagai rakyat Indonesia,” ujarnya.

Ustaz Adi juga menegaskan bahwa kepedulian terhadap korban bencana merupakan bagian dari pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik, tidak hanya dalam bentuk teori, tetapi juga melalui praktik langsung.

Kegiatan penggalangan dana ini merupakan tindak lanjut dari instruksi resmi Kementerian Agama Kota Bengkulu, serta arahan langsung dari Founder Yayasan Syagaf Aflah Ilwan Bengkulu, Ilmairianti, M.Pd., Gr, dan Ketua Yayasan, Dr. Idwal B., M.A.

Selain sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, kegiatan ini juga menjadi implementasi dari Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang digagas oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Melalui KBC, nilai-nilai kasih sayang, empati, kepedulian sosial, serta keharmonisan hidup bermasyarakat ditanamkan kepada peserta didik sejak usia dini.

“Kami berharap, dana yang terkumpul dapat sedikit meringankan beban para korban banjir dan longsor di wilayah Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara, sekaligus menumbuhkan kesadaran sosial dan kepedulian kemanusiaan di lingkungan pendidikan” tutup Ustaz Adi.

Reporter: Irfan Arief