Interaktif News – Pemerintah Kabupaten Kaur memastikan Gardu Induk (GI) 150 kV yang berlokasi di Desa Kasuk Baru akan mulai beroperasi pada akhir Desember mendatang. Kehadiran infrastruktur kelistrikan strategis ini diharapkan meningkatkan keandalan sistem dan mengatasi persoalan padam listrik yang selama ini dirasakan masyarakat.

Bupati Kaur Gusril Pausi menyampaikan bahwa pengoperasian GI 150 kV merupakan komitmen bersama dengan PT PLN (Persero) untuk menghadirkan layanan listrik yang andal dan berkelanjutan. Menurutnya, listrik sebagai kebutuhan dasar sangat menentukan kualitas pelayanan publik dan laju pembangunan daerah.

“Dengan target beroperasi akhir Desember, kami optimistis permasalahan lampu mati dapat diminimalkan bahkan diakhiri. Ini menjadi penopang utama aktivitas ekonomi,” kata Gusril saat meninjau lokasi Gardu Induk, Sabtu (13/12/2025),

Bupati menjelaskan bahwa selama ini Kaur masih menghadapi keterbatasan suplai daya, membuat sistem rentan gangguan terutama saat beban puncak. Dengan GI berkapasitas besar, jaringan akan lebih kuat, stabil, dan siap mendukung kebutuhan jangka panjang.

Selain kenyamanan masyarakat, keandalan listrik juga mendukung pelayanan pemerintahan, pendidikan, kesehatan, UMKM, dan iklim investasi. “Kami berharap ini menjadi fondasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing Kaur,” tambahnya.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung pembangunan, yang berjalan sejak periode jabatan pertamanya hingga memasuki 9 bulan periode kedua.

“Tidak akan ada lagi pemadaman akibat kekurangan daya seperti yang selama ini kerap terjadi. Kalaupun ada gangguan, hanya insidentil akibat faktor luar kendali seperti bencana alam.” Kata Gusril.

Ia juga optimis GI akan menjadi magnet investasi baru, yang berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Manager UPP PLN Sumbagsel 2 Adi Saputro menyampaikan bahwa pembangunan GI 150 kV Desa Kasuk Baru telah memasuki tahap akhir dengan progres sekitar 95 persen.

“Dalam dua hari ke depan, akan dilakukan uji coba tanpa beban daya sebelum beroperasi penuh minggu depan atau akhir Desember,” jelasnya.

Adi menjelaskan bahwa selama ini sistem kelistrikan Kaur bergantung pada GI Manna dengan daya terbatas 15 MW melalui dua penyulang, yang menjadi penyebab utama padam listrik akibat defisit daya.

Dengan beroperasinya GI baru, kapasitas daya akan meningkat signifikan hingga 60 MW dan didistribusikan melalui enam penyulang yang diberi nama sesuai wilayah dan kearifan lokal, antara lain Penyulang Pendap, Kince, Lotek, Selimpuk, Bagar Hiu, dan Gelamai.

“Kami berharap Kaur terbebas dari pemadaman akibat defisit daya dan semakin siap menjadi daerah tujuan investasi baru di Bengkulu,” tambahnya.

Reporter: Miko Apriansyah