Interaktif News – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Seluma, Eliyan Suadi, meminta warga untuk aktif mengajukan usulan maupun sanggahan terkait data penerima bantuan sosial (bansos). Langkah itu diperlukan untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.

Imbauan ini disampaikan Eliyan menanggapi keluhan warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Seluma Selatan yang mengaku belasan tahun tidak pernah menerima bantuan sosial dan menilai pendataan tidak tepat sasaran.

“Pihak desa atau kelurahan yang mengajukan melalui operator di wilayah tersebut. Masuknya data itu memang harus dari warga sendiri, bukan operator yang asal saja menginput datanya,” ujar Eliyan, melalui Via Telepon Selasa, (2/12/2025).

Menurut Eliyan, Kementerian Sosial memang mengharapkan adanya partisipasi langsung dari masyarakat dalam proses pemutakhiran data. Bagi yang merasa layak menerima bantuan dapat mengajukan usulan. Sementara itu, warga yang mengetahui adanya penerima yang tidak memenuhi syarat dapat menyampaikan sanggahan melalui operator desa atau kelurahan.

“Ke depan, data pusat itu bisa berubah. Perubahan data memang tidak langsung disetujui, biasanya membutuhkan waktu hingga tiga bulan,” jelasnya.

Eliyan menjelaskan bahwa sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kini berbeda dengan Data Terpadu Sistem Kesejahteraan Nasional (DTSen) yang digunakan saat ini. DTSen merupakan data nasional yang proses verifikasinya melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Pemerintah desa maupun kelurahan, termasuk kepala desa, lurah, dan operator, hanya dapat menginput usulan data dengan melampirkan dokumen pendukung hasil musyawarah desa.

“DTSen itu data nasional, bukan seperti DTKS dulu. Kades atau lurah serta operator hanya bisa meng-input dengan melampirkan bukti pendukung hasil musyawarah,” kata Eliyan.

Lebih lanjut, Eliyan menegaskan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelurahan untuk memastikan data pendukung benar-benar diinput sesuai prosedur.

Ia juga meminta seluruh pihak di tingkat bawah tidak hanya menyampaikan kritik, tetapi turut aktif memperbaiki pendataan.

“Kalau ada penerima yang ekonominya sudah padat, silakan diinput sebagai tidak layak di aplikasi. Kita di level bawah harus ikut berbuat, jangan hanya berkoar tapi belum berbuat,” ujarnya.

Reporter: Deni Alian Syah Putra