Pilkada Seluma: Majunya Sang Orator yang Ulama

Sariponi Ranggolawe

Sasriponi Bahrin Ranggolawe Bakal Calon Wakil Bupati Seluma Pilkada 2020, Poto:Dok

Interaktif News - Tidak banyak aktifis  jalanan yang sukses memperjuangan reformasi namun mampu berdiaspora menjadi ulama. Diantara stok yang terbatas itu, ada satu putra daerah Bengkulu yang tentu layak disisipkan. Kesehariannya santun dan banyak senyum itu bisa sontak berubah menjadi berapi-api ketika ia naik ke mimbar orasi. Ia bisa bicara begitu bersemangat, artikulasinya jelas, berirama, dan sangat eskspresif. Nama itu tersemat pada salah seorang bakal calon Wakil Bupati Seluma Sasriponi Bahrin Ranggolawe, sang orator ulung yang juga ulama.  

Sasriponi memang memiliki minat tinggi dengan politik bahkan sejak masih aktif sebagai mahasiswa. Mantan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini bahkan telah memimpin parpol saat masih menyandang status mahasiswa semester V Jurusan Syariah di IAIN Bengkulu. Sasriponi menjadi ketua Partai SUNI Provinsi Bengkulu tahun 1998 dan Partai Islam Indonesia Tahun 2004. Namun, kedua partai yang Ia pimpin tidak lolos pemilu 1999 sehingga ia kembali aktif di organisasi mahasiswa dan kepemudaan. 

Langkah itu ia awali dengan memimpin Gerakan Pemuda Isalam (GPI) dan terus berlanjut hingga terpilih menjadi Ketua DPD KNPI Kabupaten Seluma. Saat ini Sasriponi yang akrab disapa Ranggolawe ini masih tercatat sebagai pimpinan ormas besar islam di Indonesia, Al Washiliyah. Sasriponi menjabat sebagai ketua DPW Al Washliyah Provinsi Bengkulu periode 2017-2022.

“Politik dan organisasi adalah dunia saya sehinga saya sangat faham seluk beluk liku dan godaan dunia politik, untuk itulah politik membutuhkan basis moral dan kesolehan yang kuat, memimpin tanpa moral dan miskin pengetahuan agama tidak ubahnya seperti buih ditengah lautan yang centang perenang tak tahu arah. Memimpin daerah harus dengan hati, luruskan dan fokuskan pandangan untuk sepenuhnya mengabdi pada rakyat” kata Sasriponi mengawali pembicaraannya, Rabu, (30/10/2019)

Sasriponi, secara resmi telah mengambil formulir bakal calon wabup di dua partai politik untuk bertarung di pilkada serentak Kabupaten Seluma 2020. Pria berjenggot kelahiran Ulu Talo, Kabupaten Seluma ini telah mendaftar ke Gerindra dan Golkar. Ia telah menyatakan siap lahir batin untuk memimpin Kabupaten Seluma.

“Saya ingin menawarkan perubahan besar, revolusi pembangunan daerah, itu kalimat yang mungkin lebih tepat untuk menggambarkan perubahan besar yang ingin saya tawarkan. Kabupaten Seluma dalam kondisi memprihatinkan, miskin pembangunan dan korupsi dimana-mana. Kondisi pembangunan sangat jauh tertinggal, daerah ini seperti negeri tak bertuan yang  hanya ramai dengan isu korupsi, mutasi, dan itu-itu saja tanpa ada terobosan-terobosan yang menjanjikan kesejahteraan rakyat” ujar Sasriponi dengan nada semangat.

Dijelaskannya, pembangunan daerah harus barazas kolaborasi dan partisipasi. Ini agar pembangunan tidak hanya tertumpu pada pemerintah namun melibatkan masyarakat secara aktif sehingga gairah membangun tertanam pada seluruh rakyat. Dengan konsep itu, lanjut Sasriponi, pemerintah daerah akan dimudahkan sekaligus diuntungkan karena rakyat dan pemimpin memiliki kesamaan persepsi dan visi membangun daerah.

“Jangan kita bermimpi jadi daerah yang hebat, pembangunan sukses dan eksekusi program pemerintah berjalan tanpa hambatan kalau tidak didukung masyarakat. Membangun itu soal kebutuhan rakyat bukan soal kebutuhan pemerintah, selama ini yang kita lihat mainset pemimpin-pemimpin kita membangun itu selalui didasari suka tidak suka, berdampak politik atau tidak, dan yang lebih naif lagi membangun untuk mencari keuntungan pribadi” kata mantan aktifis 98 ini. 

Melalui konsepnya Sasriponi memaparkan strategi pembangunan Kabupaten Seluma yang perlu pembenahan serius diantaranya sektor pendidikan, kesehatan, pemuda dan olahraga, dan pembangunan sumber daya manusia. Sasriponi juga menyinggug pengelolaan anggaran daerah yang selalu mendapat predikat buruk dari BPK. 

“Saya baru dapat kabar dari pemberitaan salah satu media, prestasi pemuda dan olahraga kita sangat memprihatinkan, peringkat olahraga kita nomor 9 dari 10 kabupaten, itu sangat mengkhawatirkan. Untung saja kemaren ada adek kita yang mampu membawah harum nama daerah karena didaulat membawah baki paskibraka tingkat nasional. Prestasi-prestasi seperti ini harus terus didorong secara tersistem misalnya melalui penggaran APBD yang maksimal, jangan hanya bersifat insidentil” kata Sasriponi

Ditambahakannya, masih banyak tantangan pembangunan yang menjadi PR besar terutama bidang infrastruktur dasar seperti jalan dan irigasi. Untuk itu tambah Sasriponi, pemerintah kedepan harus memperhatikan pembangunan akses transportasi yang mampu mempersingkat alur distribusi hasil pertanian, pembangunan jalan sentra produksi harus menjadi prioritas. 

“Seluma memiliki potensi besar di sektor pertanian, hamparan sawah kita luar biasa namun terkooptasi dengan sektor perkebunan yang dikuasai kapitalis-kapitalis besar. Seluma memang terkenal dengan perkebunan sawit namun kebun itu bukan milik rakyat, uangnya nggak lari ke kita tapi ke luar negari dan Jakarta sana. Kita hanya kebagian pajak yang nilainya tak sebanding dengan sumber daya alam yang kita korbankan. Perkebunan sawit tidak memerlukan teknologi yang canggih dan bisa dikelolah secara mandiri kenapa kita suruh mereka yang kelolah? saya akan dorong konsesi di sektor perkebunan, kita kembalikan kedaulatan rakyat atas tanah itu” ujar Sasriponi 

Disampaikan Sasriponi, visi besarnya untuk membangun Seluma tidak mungkin terwujud tanpa dukungan partai politik dan masyarakat. Menurutnya, peran partai politik sebagai salah satu instrumen dalam demokrasi akan sangat menentukan arah pembangunan Seluma kedepan 

“Yang terpenting itu dukungan rakyat, tanpa rakyat pemimpin bukan apa-apa untuk itulah saya telah memantapkan niat untuk maju sebagai calon wabup. Takdir itu harus dijemput tidak bisa dengan berpangku tangan mohon doa restu, mudah-mudahan niat ini diridho yang kuasa, Takbir” teriak Sasriponi.

Penulis: Riki Susanto