Peserta Tes KPU Bengkulu Tengah, Putra, Foto: Dok

Interaktif News – Kisruh proses rekrutmen komisioner KPU kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu terus bermunculan, mulai dari isu suap, masalah syarat administrasi dugaan KTP ganda hingga transparansi proses seleksi terus menjadi sorotan. Terbaru disampaikan salah seorang peserta asal Bengkulu Tengah, Putra yang meminta Timsel membuka hasil CAT ke publik.

Hal itu disampaikan Putra lantaran banyak ditemukan dugaan kecurangan dalam proses seleksi. Ia meminta Tim Seleksi secara terbuka mengumumkan hasil Computer Assisted Test (CAT) agar tidak menimbulkan spekulasi.

“Kemaren kawan kita dari Rejang Lebong menyampaikan hal serupa agar Timsel membuka hasil CAT ke publik. Saya kira ini sangat penting dan harus kami dukung, hasil CAT wajib diumumkan agar azas transparansi dalam proses seleksi ini terpenuhi. Alasanya sangat sederhana karena kondisi saat ini sudah kisruh” kata Putra

Putra mempertanyakan idikator perangkingan 20 besar yang menurutnya tidak memiliki standar yang jelas. Apakah berdasarkan CAT saja atau akumulasi dari CAT dan nilai psikologi atau faktor lain. Apabila mengcu pada nilai CAT, ada teman-teman yang justru memiliki nilai tinggi tapi tidak masuk dalam 20 besar.

“Kami secara tegas menyatakan curiga dengan hasil 20 besar yang dirangking Timsel. Kami meminta Timsel memberikan penjelasan secara terbuka, bagaimana mekanisme sistem penilaian. Timsel harus membuka seluruh nilai peserta ke publik terutama nilai CAT” kata dia.

Lebih jauh dijelaskan Putra, kejadian khusus di Bengkulu Tengah yang mana salah seorang yang masuk dalam 20 besar masih berstatus anggota PPK di Kabupaten Kepahiang sedangkan syarat menyatakan wajib berdomisili di kabupaten setempat.

“Kami sudah mendapat informasi kalau yang bersangkutan baru mengajukan pengunduran diri dari anggota PPK di Kepahiang kemaren, setelah berita ini heboh. Artinya yang bersangkutan masih berdomisili di Kepahiang sedangkan syarat untuk mendaftar KPU di Benteng harus berdomisili di Benteng. Ini bukti ketidakcermatan Timsel dan ini sangat merugikan kami” kata Putra

Putra juga meminta proses seleksi KPU menjadi atensi khusus aparat penegak hukum terutama dugaan uang suap agar diusut tuntas demi menjaga marwah dan kredibilitas hasil seleksi KPU.

“Proses seleksi ini adalah bagian hajatan besar demokrasi kita menuju pemilu serentak 2024, kalau prosesnya ternodai bagaimana hasilnya nanti. Kami dengan jujur menyatakan siap menerima apa pun hasilnya  asalkan proses seleksi ini bebas dari intrik, jujur dan transparan.” tutur mantan aktivis kampus ini kesal.

Reporter: Alfrido Ade Permana