Pelajar di Seluma Seberangi Sungai Berarus Deras Demi Pendidikan

Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu

Pelajar dan warga di Desa Simpang, Seluma saat menyeberangi sungai berarus deras. Foto/Dok: Denni

Interaktif News - Sejumlah pelajar di Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu kembali nekat menantang maut menyeberangi sungai berarus deras. Hal ini bukan tanpa alasan karena untuk menempuh pendidikan di sekolah.

Lantaran arus sungai deras dan dalam membuat puluhan pelajar itu terpaksa digendong serta dibantu warga dengan menggunakan tali agar tidak terbawa arus.

Sebelumnya, pelajar Desa Simpang ini sempat viral karena nekat menyeberangi jembatan yang kondisinya sudah rusak parah. Jembatan itu hingga kini tak kunjung dilakukan perbaikan atau pembangunan.

Kepala Desa Simpang, Rezon Effendi membenarkan, bahwa kejadian pelajaran nekat tantang maut seberangi sungai dengan arus deras itu memang sudah sering terjadi karena jembatan yang wacananya akan dibangun oleh pemerintah hingga kini tidak pernah terealisasikan.

"Memang sering pelajar nekat seberangi sungai yang arusnya sangat deras untuk tempuh pendidikan, dulunya ada jembatan namun kini jembatan itu sudah rusak parah dan tidak bisa dilintasi lagi yang hingga kini belum juga dilakukan pembangunan lagi," kata Rezon" Jumat (17/11/2023) kemarin.

Menurutnya, jika melintasi jembatan lama yang sudah rusak sejak 2015 lalu bukan jadi pilihan utama lantaran sudah membahayakan keselamatan warga. Maka dari itu para pelajar memilih nekat menantang maut melintasi arus sungai yang arusnya sangat deras.

"Inilah kondisinya, terutama saat hujan deras pasti debit air sungai akan naik dan mau tidak mau sungainya harus tetap disebrangi,"keluh Rezon.

Ia beserta warga Desa Simpang masih berharap menunggu informasi adanya relokasi jembatan yang sebelumnya direncanakan bakal dibangun pemerintah Kementrian PUPR di akhir tahun ini.

Padahal kata Rezon, warga Desa Simpang, Aprinto dan Martono sudah menghibahkan lahan berukuran 6x6 meter disetiap ujung jembatan guna mendukung pembangunan jembatan baru di desa tersebut.

"Kita masih berharap pembangunan jembatan baru bisa cepat direalisasikan, warga juga sudah mendukung penuh dengan sudah menghibahkan lahanya,"ungkap Rezon.

Sementara, Asisten II Setda Kabupaten Seluma Almedian Saleh mengatakan, jika kini kelengkapan seluruh dokumen dan penunjang administrasi lainnya telah dikumpulkan. 

Pembangunan jembatan tersebut kata dia nanti akan menggunakan anggaran dari Kementerian PUPR melalui satuan kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu sebesar Rp. 4,5 Miliar.

"Akan segera kita pertanyakan apa permasalahannya (Belum direlokasi red) kepada pihak BPJN. Sebelumnya sudah dijanjikan pembangunan relokasi di akhir tahun ini," ujar Almedian.

Viralnya jembatan gantung di Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara beberapa waktu lalu memang sudah menjadi perhatian Kementerian PUPR. 

Nantinya ukuran jembatan yang direlokasi akan sama persis dengan jembatan yang dibangun sebelumnya, yakni dengan panjang 45 meter dan lebar akan lebih dari 1,5 meter. 

Namun hingga kini menjelang akhir tahun 2023, realisasi pembangunan jembatan tak kunjung dilakukan dan terkesan hanya janji politis saja.

Reporter: Deni Putra Aliansyah