Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu, Foto: Dok

Interaktif News – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data terbaru terkait penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bengkulu pada bulan Juni 2023. Angka yang diumumkan mencapai Rp 32 triliun lebih.

Menurut Kepala Bagian Pengawasan Industri Jasa Keuangan OJK Bengkulu, Herwan Achyar, penyaluran kredit oleh sektor perbankan ini memperlihatkan tren positif yang signifikan. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sehat jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, dengan total pertumbuhan tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 5,18% untuk kredit yang diberikan oleh bank umum.

Dalam rincian yang diberikan, kredit yang disalurkan oleh bank umum mencapai Rp 26,60 triliun sedangkan bank daerah turut berkontribusi dengan penyaluran kredit sebesar Rp 6,26 triliun.

Herwan Achyar juga mengungkapkan bahwa kinerja mengesankan ini memiliki dampak positif terhadap pemulihan ekonomi Provinsi Bengkulu secara keseluruhan. Menurutnya, tren ini berperan penting dalam mengatasi dampak ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Selain itu, Herwan juga menyoroti pertumbuhan yang signifikan pada sektor kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), yang mencapai 31,4% dalam basis tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kredit dalam kategori investasi, modal kerja, dan konsumsi sementara.

Berdasarkan penggunaan sektor, sektor yang paling berkontribusi terhadap pertumbuhan kredit meliputi pemilikan peralatan rumah tangga lainnya (termasuk pinjaman multiguna), sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan, perdagangan besar dan eceran, serta pemilikan rumah tinggal.

Namun, dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh bank umum di Provinsi Bengkulu, tercatat penurunan sebesar 13,51% (yoy) dengan total sebesar Rp 15,49 triliun. Sedangkan DPK pada Bank Perkreditan Rakyat dan Pembiayaan Rakyat Syariah juga mengalami penurunan sebesar 24,45% (yoy) atau mencapai angka Rp 37,03 miliar.

Sektor perbankan di Provinsi Bengkulu tampaknya menghadapi dinamika yang cukup kompleks pada paruh pertama tahun ini. Meskipun demikian, pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit oleh bank-bank tersebut menjadi titik terang dalam upaya memacu pemulihan ekonomi daerah dari dampak pandemi yang masih terasa.

Editor: Iman SP Noya