Interaktif News – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) turun tangan menyikapi kasus balita di Kabupaten Seluma, Bengkulu, yang mengeluarkan cacing dari mulut dan hidungnya.

Rombongan Kemenko PMK meninjau langsung penanganan kasus tersebut. Kunjungan diawali dengan menjenguk balita bernama Khaira di RSUD M Yunus Bengkulu, lalu berlanjut ke RSUD Tais hingga ke rumah balita, di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Rabu, (17/9/2025).

Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Linda Restaningrum, mengatakan pihaknya ingin memastikan pelayanan kesehatan berjalan baik, terutama dalam pencegahan penyakit melalui imunisasi, pemberian obat cacing, dan edukasi pola hidup sehat.

“Namanya sosialisasi ya memang seharusnya gencar dilakukan, tidak cukup sekali atau tiga kali. Untuk mengubah mindset pola hidup sehat itu butuh pengulangan, seperti iklan,” ujar Linda di RSUD Tais, didampingi Wabup Seluma Gustianto serta jajaran dinas terkait lainnya.

Menurut Linda, hasil kunjungan ke Seluma mencatat sejumlah pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah, khususnya terkait penguatan layanan kesehatan dasar.

Ia menekankan agar puskesmas dan posyandu lebih aktif memantau serta mencatat orang tua yang tidak rutin memberikan obat cacing atau tidak membawa balita mereka untuk imunisasi.

“Catatan ini penting bagi kita. Saya minta semua pelayanan kesehatan hingga desa mendata bila ada orang tua yang tidak aktif membawa anaknya untuk imunisasi, cek gizi, maupun pemberian obat cacing,” tegasnya.

Linda menambahkan, program pemerintah sebenarnya sudah berjalan, termasuk distribusi obat cacing ke posyandu. Namun, kepatuhan orang tua masih menjadi tantangan utama.

“Saya sudah mencari informasi terkait kasus ini. Program pemberian obat cacing sebenarnya sudah sampai ke posyandu, tetapi keluarga balita ini tidak rutin memberikan obat tersebut,” ungkapnya.

Dari kunjungan ini, Kemenko PMK meminta agar Pemerintah Kabupaten Seluma segera meningkatkan mutu layanan kesehatan. Hal ini menghindari agar kasus serupa tidak kembali terjadi, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mencegah stunting dan penyakit menular pada anak.

Reporter: Deni Aliansyah Putra