Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid untuk Dikirim ke Uni Emirat Arab

Masjid Abu Dhabi

Sheik Zayed Mosque, Uni Emirat Arab, Foto: Dok/Instagram

Interaktif News - Kementerian Agama (Kemenag) membuka seleksi kedua imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab. Seleksi akan dilakukan secara virtual, 25-27 Agustus 2021. Ini merupakan seleksi kedua setelah sebelumnya dilakukan pada 2020.

"Kemenag kembali melaksanakan seleksi imam masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pelaksanaannya secara virtual. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin, dalam siaran persnya, Jumat lalu, (13/8/21).

Pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Pihaknya menambahkan, para imam masjid merupakan duta Indonesia di Uni Emirat Arab.

"Program pengiriman imam asal Indonesia ini turut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia," kata dia. 

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri menambahkan, imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah. Hal ini menjadi nilai tambah selain kemampuan dalam membaca Alquran. 

"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umatnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasathiyah (moderat)," kata Syamsul.

Karakter ini, tambah Syamsul, merupakan bagian penting dalam pencapaian tujuan umat Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam. Syamsul menjelaskan, seleksi telah dilakukan pada 2020 oleh Kemenag dan dilanjutkan di 2021 oleh Otoritas Uni Emirat Arab. Dari seleksi tersebut berhasil memilih 28 imam. Namun kemudian, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi mengundurkan diri sehingga ada 26 imam yang siap diberangkatkan ke Uni Emirat Arab.

Sedangkan untuk tahun ini, lanjut Syamsul, pendaftaran dibuka sejak 13 hingga 22 Agustus 2021. Seleksi akan dilakukan secara daring pada 25--27 Agustus 2021. Tahapan seleksi ini diharapkan bisa menjaring sebanyak 74 imam sehingga pada 2021 ini terdapat 100 imam yang siap dikirim ke Uni Emirat Arab.

"Jadi seleksinya dua kali. Pertama oleh Kemenag yang melibatkan pakar Alquran. Kedua oleh Otoritas Uni Emirat Arab. Karena pandemi Covid-19, kita laksanakan secara virtual," kata Syamsul. Pendaftaran dapat dilakukan melalui website www.bimasIslam.kemenag.go.id dengan menu Seleksi Calon Imam Masjid.

Pengiriman imam masjid ke UEA merupakan tindaklanjut dari pertemuan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo awal 2020. Hubungan bilateral Indonesia-Uni Emirat Arab berlangsung sangat baik di segala bidang termasuk pendidikan dan sosial budaya.  Putra Mahkota Mohammed bin Zayed bahkan membangunkan sebuah masjid bagi rakyat Indonesia. Masjid ini disebut-sebut sebagai kembaran dari Masjid Agung Sheikh Zayed (Sheikh Zayed Grand Mosque) di Abu Dhabi, salah satu masjid terindah di dunia. Masjid senilai Rp5,7 triliun tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare di kawasan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.