Keluhkan Pembangunan, Tokoh Masyarakat Semidang Alas Maras Ancam Pemda Seluma

Napsin Rahima

Napsin Rahim Tokoh Masyarakat yang juga mantan Camat Semidang Alas Maras, Poto: Dok

Interaktif News – Tokoh masyarakat Semidang Alas Maras, Napsin Rahim tebar ancaman ke Pemda Seluma, Ia mengatakan masyarakat Semidang Alas akan menentukan nasibnya sendiri apabila Pemda Seluma tidak memperhatikan pembangunan Semidang Alas Maras, Jumat, (11/15/2019) 

Napsin menyebut, alokasi APBD Seluma dari tahun ke tahun untuk pembangunan kawasan Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) sangat minim sehingga kondisi infrastruktur sangat memprihatinkan. 

“Contoh saja, rehab jalan dari Jambat Akar ke Pino Raya tidak pernah dikabulkan, jalan tersebut adalah jalan sentra produksi sekaligus akses langsung antara Seluma dan Bengkulu Selatan. Saat ini kondisi jalan masih tanah dan itu dibangun sejak 20 tahun lalu” kata mantan Camat Semidang Alas Maras ini

Sedangkan katanya, SAM adalah kecamatan terbesar yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan, SAM memiliki jumlah desa yang sangat banyak dan sumber daya alam SAM adalah penopang utama pembangunan Seluma.

“Wajar saja kalau masyarakat Semidang berpikir untuk menentukan nasibnya sendiri, pemda Seluma seolah-olah tidak butuh dengan kami atau mereka memang tidak punya kemampuan untuk membangun” sesal Napsin.

Dilanjutkannya, potensi SAM untuk menentukan nasibnya sendiri dalam pemerintahan ditambah dengan faktor penyelesaian tapal batas antara Kabupaten Seluma dengan Kabupaten Bengkulu Selatan yang tak kunjung usai.

“Kami ini ibarat gadis cantik yang jadi rebutan namun tersisih karena konflik tapal batas itu ada di wilayah kami, kecamatan SAM berada di perbatasan antara Seluma dan Bengkulu Selatan, tapi sayang walaupun kami jadi rebutan tapi nasib pembangunan di wilayah kami sangat memperihatinkan” ungkapnya

Kecamatan SAM tambah Napsin, menurut UU pemekaran adalah bagian dari Kabupaten Seluma namun batas wilayah tersebut belum selesai karena masih bersengketa dan belum diputuskan oleh Kementrian Dalam Negeri.  

“Semidang ini strategis sekaligus rawan kepentingan politik, sengketa tapal batas belum selesai dan secara geografis SAM lebih dekat dengan kabupaten induk jadi jangan coba-coba membuat masyarakat kesal. Kalau pun merasa tidak mampu ngomong aja biar kami bisa menentukan sikap sendiri” kata mantan Camat yang dikenal dekat dengan rakyat ini. 

Napsin juga menyoroti penyelesaian sengketa tapal batas yang sama sekli tidak melibatakan masyarakat sekitar, seharusnya menurut Napsin, penyelesaian sengketa harus melibatkan orang yang bersengketa bukan diselesaikan oleh orang-orang yang tidak faham sejarah dan culture wilayah setempat.  

“Saya melihat sengketa lahan ini sudah menjadi proyek, miliaran anggaran yang dihabiskan namun hasilnya nihil sedangkan pembangunan di wilayah kami tetap seperti ini-ini saja. Selaku tokoh masyarakat saya minta ke pemda Seluma untuk lebih serius meihat gejolak di bawah, jangan sampai riak-riak dibawah ini tumbuh kembang menjadi persoalan yang lebih serius, gejolak di masyarakat bisa saja berujung pada aksi demontrasi dan lain-lain. Kami siap mandiri kalau pemda Seluma tidak mau urus, kami juga bisa bergabung dengan kabupaten induk” kata Napsin.

Kontributor: Septo Adinara
Editor: Riki Susanto