Interaktif News – Warga Kabupaten Seluma, Bengkulu, semakin merasakan dampak kelangkaan gas LPG 3 kilogram. Masyarakat terpaksa berkeliling hingga ke luar kecamatan demi mendapatkan gas bersubsidi yang kerap disebut “gas melon” ini.

Keluhan mengenai sulitnya mendapatkan LPG 3 kg ramai dibicarakan di media sosial. Salah satu unggahan di Facebook oleh Hendika Putri yang menggunakan bahasa Serawai itu.

Ia mengungkapkan bahwa gas di salah satu pangkalan di Kelurahan Bunga Mas sebenarnya ada, namun langsung diserbu oleh pihak-pihak tertentu sehingga pedagang kecil kesulitan mendapatkan jatah.

“Masyaallah luarr biasoo gass ni ndk o samo dengan ndk nyao. Dapat kabar jak di jemo pangkalan Bunga Mas ni turun pas dikaruaka banyak nian ingkasoo di dalam o ndk mintak sebuah bae ke punan di njuak o kato ru lah titipan jemo galo! (Masya Allah, luar biasa sekali gas ini, tidak sama dengan yang lain.

Saya dapat kabar dari orang pangkalan di Bungamas bahwa pasokan LPG memang ada, tetapi saat barang datang, banyak yang langsung mengambilnya. Kami bahkan tidak diberi kesempatan untuk membeli satu tabung pun, karena katanya sudah ada yang menitipkan lebih dulu,)” tulisnya.

“Kami ni ndk meli bkn ndk mintak bangko dan jugo luak dio tanci titipan dg yg bkn titipan ni ,dio beda o?? Jadi luak mano ndk kami warung ndk bjual rego murah mo cekiak ru jak pangkalan nian ndo ndk ngnjuak (Kami ini bukan tidak mau membeli, bukan juga meminta secara gratis.

Tapi kenapa ada perbedaan antara yang sudah menitipkan dan yang tidak? Apa bedanya? Jadi bagaimana kami, para pedagang kecil, bisa menjual dengan harga murah kalau dari pangkalan saja gasnya sulit didapat?)” lanjutnya.

“Kamu bdalak jak ujung ke ujung ke pangkal sampai ke pangkal lagi ado dapat o ??minyak lh beliter2 abis .glran dpt rego mahal mulai cerama agama. awak lh ngasoka o nalak o sego na luak itua plo perjuangan kami wrung ni bedalak caco itu (Coba saja keliling dari ujung ke ujung, dari satu pangkalan ke pangkalan lain.

Apakah bisa mendapatkan gas dengan mudah? Minyak (bensin) sudah habis berkeliling mencari gas. Giliran dapat dengan harga mahal, malah mulai dikomentari dengan ceramah ini dan itu)” sambungnya.

Kelangkaan ini juga menjadi perhatian tokoh masyarakat Seluma, Hengki Satrio. Ia meminta pemerintah segera turun tangan untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga LPG 3 kg di daerah tersebut.

“Kami minta pemerintah segera bertindak. Warga sudah kesulitan mendapatkan gas LPG, sementara kebutuhan terus meningkat,” katanya.

Sejumlah warga menduga kelangkaan ini terjadi akibat praktik penimbunan oleh oknum tertentu. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa beberapa pangkalan memiliki stok LPG, tetapi gas tersebut tidak langsung didistribusikan ke masyarakat.

“Kemungkinan ada yang menimbun untuk dijual saat harga lebih tinggi menjelang Lebaran. Padahal, saat ini gas melon sangat dibutuhkan warga,” ujar Hengki.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan-pangkalan untuk memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar dan tidak ada penyimpangan.

Reporter: Deni Aliansyah Putra