Interaktif News – Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, Kejaksaan Negeri Seluma menggelar kampanye anti korupsi. Kampanye ditujukan kepada masyarakat serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Seluma, Senin (9/12/2025).

Kegiatan yang dipimpin Kasi Intelijen Seluma, Renaldo Ramadhan, bersama Kasi Datun, M. Ridho Saputra, tersebut dilakukan melalui penempelan stiker, sosialisasi, pembagian tumbler, dan penyebaran materi kampanye anti korupsi lainnya.

Baca juga :
Paripurna DPRD Seluma Usulan Pengesahan Bupati dan Wabup Terpilih

“Kita melakukan aksi kampanye kepada masyarakat, salah satunya bagi pengguna jalan yang melintas di depan kantor Kejari. Aksi ini bagian dari upaya peningkatan edukasi publik tentang pentingnya pencegahan tindakan korupsi,” ujar Kepala Kejari Seluma, Eka Nugraha, melalui Kasi Intelijen Renaldo Ramadhan, Selasa (9/12/2025).

Selain kampanye kepada masyarakat umum, Renaldo menyampaikan bahwa Kejari Seluma juga menyasar beberapa OPD. Di antaranya Badan Keuangan Daerah (BKD), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), serta BKPSDM Seluma.

“Di setiap kantor pelayanan publik, petugas Kejari menempelkan stiker kampanye anti korupsi pada fasilitas umum dan mengajak pegawai untuk berkomitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih,” jelasnya.

Renaldo menambahkan, kampanye ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hakordia 2025 yang bertujuan mengingatkan pejabat publik dan masyarakat tentang pentingnya mencegah praktik korupsi sejak dini.

“Selain pembagian stiker, kami juga memberikan tumbler kepada pegawai sebagai simbol ajakan hidup bersih dan anti korupsi,” ujar Renaldo.

Ia menegaskan, upaya pencegahan tindak pidana korupsi harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya pada momentum Hakordia, tetapi juga dalam aktivitas pemerintahan sehari-hari.

“Peringatan Hakordia diharapkan tidak sekadar menjadi seremonial tahunan, tetapi juga pengingat bagi seluruh elemen untuk terus menjaga integritas, menolak gratifikasi, dan menciptakan pelayanan publik yang bersih dari korupsi,” tutupnya.

Reporter: Deni Aliansyah Putra