Kanopi Bengkulu Luncurkan Sekolah Energi Bersih Kedua

energi bersih sekolah

Peluncuran sekolah energi bersih Kanopi Hijau Indonesia, Minggu, 5 Maret 2023, Foto: Dok

Interaktif News - Berdasarkan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P) Bengkulu memiliki potensi energi bersih 7.297 MW yang bersumber dari matahari 3.745 MW, tenaga bayu/angina 1.513 MW, tenaga air sebesar 945 MW dan lainnya. 

Namun, energi bersih yang baru dimanfaatkan sebesar 259 MW atau tergolong sangat kecil. Salah satu persoalannya adalah secara politik pemerintah masih berpihak pada energi fosil atau disebut juga energi kotor.

Sejak 2019, Kanopi Hijau Indonesia telah menginisiasi sekolah energi bersih yang merupakan sebuah gerakan penyelamatan lingkungan  dari ancaman dari energi fosil batubara. Sekolah ini dibangun dengan cara penyadaran publik, penggalangan dukungan, pemasangan dan perawatan. 

Sekolah energi bersih pertama berkolaborasi dengan SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu yang diresmikan pada 2020. Sekolah ini didukung oleh donatur yang berpartisipasi sebanyak 600 orang. 

Saat ini SMA Muhammadiyah 4 telah menggunakan energi matahari untuk di ruangan laboratorium, CCTV, lampu dan lainnya. Selain itu, sekolah sampai saat ini terus melakukan kampanye untuk menggunakan energi bersih kepada siswa hingga wali murid. 

Tahun ini, Kanopi Hijau Indonesia menggandeng SMA Sint Carolus Bengkulu dalam mewujudkan pembangunan sekolah energi bersih kedua. Kerjasama ditandai dengan pemasangan panel surya dan turbin angin sebagai edukasi tentang pemanfaatan energi bersih yang adil dan berkelanjutan.

Peluncuran Sekolah Energi Bersih #2 dilakukan untuk menyampaikan kepada publik bahwa program sekolah energi bersih kedua telah bergulir.

Guru SMA Sint Carolus Bengkulu, Annuwar Ramadhan menyatakan komitmen untuk mewujudkan penggunaan energi bersih di Bengkulu. 

“Sekolah energi bersih dapat menjadi praktik baik bagi peserta didik, guru, dan masyarakat serta SMA SMA di Bengkulu untuk memberikan edukasi tentang pemanfaatan energi bersih menjadi listrik yang tidak memiliki dampak buruk terhadap lingkungan kita,” kata dia. 

Sementara, Kepala sekolah SMA M  4 Kota Bengkulu Sutanpri menyatakan membangun sekolah energi bersih ini sama dengan membangun kesadaran lingkungan. 

“Proses penyadartahuan pentingnya mencintai lingkungan sudah dimulai dengan melakukan penghijauan di sekolah, mengurangi penggunaan kertas hingga penggunaan energi listrik yang bersumber dari sumber yang ramah lingkungan yaitu matahari,” kata Sutanpri.

Di sisi yang lain, pemerintah saat ini sedang menjalankan program transisi energy berdasarkan hasil pertemuan G20 pada tanggal 15-16 November 2022 di Bali. Program ini melalui skema pembiayaan Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Mekanisme Transisi Energi (ETM). Program ini harus dikawal oleh rakyat Indonesia termasuk rakyat di Bengkulu. 

Direktur program dan Juru Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu menyatakan transisi energi sudah menjadi agenda penting. Namun, masyarakat harus mengawal dan memastikan bahwa transisi yang dijalankan adalah sesuai dengan tuntutan kita yaitu energy bersih yang adil dan berkelanjutan. 

“Skema transisi harus jelas, transparan hingga menyasar rakyat di tingkat tapak” kata Olan Sahayu.

Untuk menyampaikan bagaimana transisi energi yang adil dan berkelanjutan berdasarkan nilai dan prinsip yang disusun oleh masyarakat sipil. Sekolah Energi Bersih #2 menjadi salah satu jalan.

Ia mengatakan, peluncuran ini adalah titik awal untuk melakukan penyadaran hingga menggalang dukungan publik untuk mendukung program ini. 

Olan berharap sekolah energi bersih ini dapat mengubah persepsi publik bahwa penggunaan fosil batubara yang telah terbukti menghilangkan sumber penghidupan rakyat. Saatnya, memanfaatkan sumber daya yang ramah lingkungan yaitu salah satunya energi matahari.

Editor: Iman SP Noya