Jangan Respon Hasil Quick Count secara Berlebihan

'

Oleh: Robikin Emhas*
The Election Day (hari Pemungutan Suara) telah tiba. Hari yang dinantikan oleh kandidat capres-cawapres, tim kampanye, pendukung, simpatisan dan masyarakat lainnya.

Usai Pemungutan Suara, hari ini juga akan dilakukan penghitungan suara di TPS. Berikutnya penyelenggara pemilu dengan disaksikan oleh saksi capres-cawapres dan pengawas pemilu akan melakukan rekapitulasi perolehan suara pasangan capres-cawapres berjenjang dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional.

Rekapitulasi perolehan suara berjenjang ini membutuhkan waktu cukup lama. Hasil akhir Pemungutan Suara baru akan diketahui secara final usai rekapitulasi perolehan suara pasangan capres-cawapres di tingkat nasional oleh KPU RI bulan Mei 2019. Kita memakluminya karena KPU melakukan penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara secara manual. Bukan elektronik yang rentan resiko dihack. 

Meskipun demikian, hari ini juga akan kita jumpai berbagai lembaga survey merilis hasil exit poll dan quick count. Yang perlu dicatat, exil poll dan quick count bukan real count.

Secara akademis, hasil exit poll dan quick count merupakan cerminan hasil pemilu. Namun bukan merupakan hasil akhir pemilu yang secara legal dapat dijadikan dasar penetapan perolehan suara caprer-cawapres. Hasil akhir perolehan suara pilpres adalah yang kelak ditetapkan dan diumumkan KPU Mei mendatang. 

Untuk itu saya berharap masyarakat tidak merespon hasil pilpres yang dirilis oleh berbagai lembaga survey secara berlebihan. Kita sambut rilis hasil exit poll, quick count bahkan real count yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey secara lumrah layaknya masyarakat terdidik meresponnya, yakni merespon dengan mengedepankan budaya saling menghargai dan menghormati yang cukup tinggi.

Saya percaya bangsa kita sudah maju dalam berdemokrasi. Sehingga tidak akan ada yang mempertaruhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa hanya karena merespon hasil pemilu yang dirilis lembaga survey secara emosional dan tak berbudaya. Masyarakat kita sudah cerdas. Pemilu akan berlangsung damai. Saya yakin itu. 

Betapa pun kita yakin, siapa pun yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam pilpres adalah pilihan terbaik rakyat yang sekaigus harus kita yakini sebagai yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia, salam

*Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU