Didemo Emak-emak, Bupati Gusnan Mala Semprot Wartawan

Demo Emak-Emak

Demo emak-emak di rumah dinas Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, Sabtu, 02 April 2022, Foto: Dok/Asgolnews.com

Interaktif News – Puluhan massa yang mayoritas emak-emak menggelar aksi di rumah dinas Bupati, Bengkulu Selatan. Mereka adalah pedagang yang kecewa lantaran kebijakan Bupati Gusnan yang melarang Pasar Ampera dijadikan tempat berjualan saat Ramadan, Sabtu, (02/04/2022) malam. 

Bupati Gusnan memindahkan tempat berjualan ke Pasar Kutau dan Lapangan Sekundang. Pemindahan ini yang kemudian memberatkan dan mereka meminta Bupati Gusnan Mulyadi mengizinkan kembali berjualan di Pasar Ampera.  

Dilansir dari Asgolnews.com, aksi sempat berujung kegaduhan lantaran ajudan bupati diduga menghalangi para pedagang yang ingin bertemu dengan bupati. Sikap ajudan yang nampak arogan itu membuat kecewa para pedagang. 

"Kami sudah lama disini dan tujuan kami bertemu bupati untuk mengadukan nasib kami, padahal kami sudah diperbolehkan bertemu akan tetapi ajudan bupati melarang kami bertemu dengan sifat yang arogan kepada kami, ini sungguh membuat kami kecewa" kata Ujang salah seorangperwakilan pedagang

Melihat adanya ketegangan, petugas kepolisian yang berada di lokasi langsung mengamankan situasi dan selang beberapa saat bupati Gusnan akhirnya menemui pedagang di ruangannya.

Disaat perbincangan para pedagang dengan bupati, salah seorang seorang wartawan media online Tribunsumatra.com yang sedang mengambil gambar dan merekam video tiba-tiba ditegur bupati “gak usah merekam buat apa kamu merekam” kata Gusnan. 

Sikapi bupati Gusnan ke wartawan tersebut kemudian menuai kritik Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bengkulu Selatan, Ade Bewok. Ia menyebut tidak sepantasnya seorang bupati menegur wartawan dengan nada yang terkesan mengintimidasi. Sikap itu kata Ade bisa saja dikategorikan menghalangi tugas-tugas pers.

“Wartawan dalam menjalankan tugas kerjunalistikan dilindungi UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. Perannya dalam negara demokrasi sangat vital sehingga tidak boleh diberlakukan dengan cara-cara yang tidak baik apalagi terkesan mengintimidasi” tutur Ade, Senin, (04/04/2022)

Ade meminta Bupati Gusnan lebih bijak dalam berhadapan dengan wartawan dan meminta maaf atas perlakuannya yang sudah membuat shock wartawan tersebut. 

“Saya sebagai ketua JMSI sangat menyayangkan cara bupati Gusnan Mulyadi memperlakukan awak media online seperti ini dan saya tegaskan bupati harus meminta maaf ke publik dengan sifat yang tidak layak itu" tegas Ade. 

Editor: Riki Susanto