Interaktif News – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, meminta masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan permasalahan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pernyataan ini disampaikan Helmi Hasan usai menanggapi isu yang menyebut pemerintah melarang orang tua melapor terkait kasus keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar dan guru di Kabupaten Lebong.

“Kita pernah merasakan kejadian keracunan akibat MBG di Kabupaten Lebong beberapa waktu lalu. Dan tindakan kita cepat, SPPG langsung ditutup sementara, ambulans juga kita kerahkan hingga semuanya sehat kembali,” ujar Helmi Hasan, Senin (29/9).

Helmi menegaskan, pemerintah tidak pernah melarang masyarakat melapor. Sebaliknya, laporan warga menjadi informasi awal yang sangat penting agar pemerintah bisa segera mengambil langkah strategis sebelum jatuh korban jiwa.

“Jadi kalau ada kejadian langsung lapor. Ini eranya pemerintahan yang terbuka, kejadian sekecil apa pun laporkan,” tegasnya.

Ia mencontohkan, saat terjadi keracunan massal pada 27 Agustus lalu yang menimpa lebih dari 400 pelajar dan guru di Lebong.

Menurut Helmi, laporan cepat dari masyarakat tersebut setidaknya bisa membuat pemerintah provinsi dan kabupaten mengambil tindakan sehingga tidak ada korban jiwa.

Sebagai langkah pencegahan, dapur MBG di Kabupaten Lebong saat ini ditutup sementara sambil dilakukan evaluasi. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional Cabang Bengkulu, insiden tersebut merupakan kasus pertama dari 43 dapur MBG yang sudah beroperasi di provinsi Bengkulu. Menariknya, dapur yang bermasalah itu baru beroperasi selama dua pekan sebelum kasus keracunan terjadi. [Rls]