Interaktif News – Gerakan Rakyat Tolak Tambang Emas Seluma terus memperluas dukungan publik terhadap penolakan aktivitas pertambangan emas PT ESDM yang dinilai mengancam lingkungan dan keselamatan masyarakat.

Koordinator Wilayah Alas, Afrizul menegaskan bahwa gerakan ini lahir dari keresahan warga atas dampak yang ditimbulkan oleh rencana tambang emas di wilayah hulu sungai dan kawasan perbukitan Seluma.

Menurutnya, aktivitas eksploitasi mineral emas di wilayah tersebut berpotensi merusak tata air, merusak hutan, dan menimbulkan risiko bencana ekologis yang lebih luas. Khususnya ancaman kesehatan masyarakat

“Kami menolak tambang bukan karena anti-investasi, tetapi karena tambang emas di Seluma ini berada di kawasan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat. Jika tambang beroperasi, maka sumber air, lahan pertanian, dan ekosistem akan terancam rusak” tegas Afrizul, Rabu, (5/11/25).

Koordinator Wilayah Ulu Alas, Saproden menambahkan bahwa, penolakan tambang tidak semata-mata digerakkan oleh kelompok kecil, tetapi merupakan suara bersama dari berbagai lapisan masyarakat. Ia menyebut, gerakan ini telah melibatkan petani, nelayan, mahasiswa, dan tokoh adat di beberapa desa yang khawatir terhadap masa depan lingkungan Seluma.

“Kami sudah turun langsung ke lapangan dan melihat dampak awal dari aktivitas eksplorasi. Masyarakat mulai merasakan kekhawatiran kehilangan sumber air bersih, ancaman wilayah pertanian hingga dampak lebih jauh masalah kesehatan. Ini bukan isu politik, tapi soal keselamatan ruang hidup,” ujar Saproden.

Untuk memperkuat gerakan, Gertak Emas Seluma kini aktif melakukan kampanye publik melalui media sosial dan kolaborasi dengan media massa di Bengkulu. Mereka berharap pemberitaan yang masif dapat membuka mata publik dan menekan pemerintah agar meninjau ulang izin usaha pertambangan PT ESDM.

Selain itu, koalisi ini juga mendesak pemerintah untuk lebih transparan dalam proses perizinan serta membuka dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kepada publik.

“Keterbukaan informasi menjadi kunci. Jangan sampai masyarakat baru tahu setelah kerusakan terjadi,” kata Afrizul menambahkan.

Gertak Emas Seluma berencana menggelar aksi solidaritas. Aksi ini akan melibatkan organisasi mahasiswa, jaringan pegiat media, dan komunitas masyarakat yang selama ini terdampak langsung oleh aktivitas tambang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa penolakan ini bukan gerakan abal-abal, tapi kesadaran kolektif untuk menjaga masa depan anak cucu warga Kabupaten Seluma dari ancaman kerusakan ekologis dan ancaman kesehatan” tutup Saproden.

Reporter: Irfan Arief