Interaktif News — Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bengkulu Selatan, Haroni, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melakukan gerakan kepedulian terhadap persoalan sampah.

Menurut Haroni, persoalan sampah bukan hanya berdampak pada estetika lingkungan, tetapi juga bisa memicu bencana jika tidak dikelola dengan baik. Ia mengibaratkan sampah sebagai “bom waktu” bagi lingkungan apabila terus menumpuk tanpa penanganan yang tepat.

“Kalau dibiarkan, sampah bisa menjadi sumber malapetaka. Banjir, pencemaran air, bahkan penyakit seperti demam berdarah bisa terjadi karena lingkungan yang kotor,” kata Haroni.

Ia menjelaskan, persoalan sampah merupakan tantangan yang hampir dihadapi semua daerah, termasuk Bengkulu Selatan. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan perlu ditingkatkan.

“Kesadaran itu harus dimulai dari rumah. Jangan anggap remeh sampah rumah tangga, karena kalau dikumpulkan terus tanpa pengelolaan, dampaknya bisa sangat besar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Haroni juga menyampaikan bahwa gaya hidup bersih tak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman, tetapi juga bermanfaat langsung bagi kesehatan masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah pencegahan penyebaran penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD).

“Kita berharap dengan lingkungan yang bersih, Bengkulu Selatan bisa terbebas dari penyakit-penyakit yang bersumber dari lingkungan kotor, termasuk DBD,” tutup Haroni. [Adv]