Pelayanan Kesehatan Bergerak ke Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di Desa Lubuk Resam, Foto: Dok

Interaktif News – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma menugaskan puluhan Tenaga Kesehatan melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak ke Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di Desa Lubuk Resam, Kecamatan Seluma Utara.

Ketua panitia sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Seluma, Rudi Syawaludin mengatakan, ada 30 orang tenaga kesehatan yang ditugaskan untuk melakukan pelayanan kesehatan gratis. 

“Sekitar 30 Nakes itu berbeda-beda bidang pelayanan yang menyesuaikan dengan programnya masing-masing. Setiap Nakes yang kami tugaskan punya tupoksinya masing-masing dalam bidang pelayanan kesehatan,” kata Rudi, Senin, (24/6/2024) kemarin.

Pelayanan yang diberikan lanjut Rudi, mulai dari pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan dan semua bidang pelayanan kesehatan dilakukan secara gratis selama 5 hari di Desa Lubuk Resam. 

Program ini, kata dia, tidak hanya melibatkan Dinas Kesehatan saja namun semua lini sektor juga terlibat yang termasuk juga kolaborasi bersama pihak pemerintah desa setempat.

“Kegiatan ini kita lakukan juga secara kolaboratif, banyak yang dilibatkan yang salah satunya adalah pihak pemerintah desa setempat. Para nakes itu nantinya bertugas selama 5 hari melayani kesehatan gratis sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sana,” kata Rudi.

Provinsi Bengkulu kata Rudi, hanya Kabupaten Seluma dan Kabupaten Lebong yang mendapatkan program pelayanan kesehatan bergerak ke desa terpencil yang merupakan program langsung dari kementerian kesehatan.

“Pelepasan penugasan kita lakukan secara serentak, yang hanya dua kabupaten mendapatkan program pelayanan kesehatan bergerak ke desa terpencil. Kita patut bangga dengan hal ini yang dapat menunjukkan penerapan program unggulan seluma melayani,” ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan dan SDM Kesehatan Dinkes Provinsi Bengkulu, drg. Edriwan Mansyur menyampaikan “Pada hari ini, serentak se-Indonesia melaksanakan pelayanan kesehatan bergerak di daerah terpencil”.

“Diharapkan dengan kedatangan kita yang pertama, kedua, dan ketiga nantinya akan ada perubahan dalam indeks kesehatan” ujar Edriawan.

Reporter: Deni Aliansyah Putra