Interaktif News – Rencana investasi tambang emas di kawasan Bukit Sanggul, Kecamatan Ulu Talo dan Ulu Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu, kembali menjadi perbincangan hangat. Rabu, (22/10/2025), Pemerintah Kabupaten Seluma menggelar dialog terbuka bersama berbagai pihak untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun hingga forum berakhir, belum ada satu pun keputusan yang dihasilkan.

Dialog ini dihadiri unsur Forkopimda, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, BKPM RI, Kementerian Kehutanan, serta perwakilan tokoh masyarakat, perempuan, dan pemuda.

Forum ini sebagai langkah awal untuk menampung pandangan publik sebelum menentukan sikap terkait izin investasi tambang emas di wilayah yang dikenal memiliki potensi sumber daya alam tinggi itu.

Meski berlangsung sepanjang hari, forum diskusi belum melahirkan kesepakatan. Sejumlah pihak masih memperdebatkan manfaat dan risiko dari rencana investasi tambang emas tersebut.

Sebagian kalangan menilai investasi tambang bisa membuka lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki infrastruktur desa. Namun kelompok lain khawatir, kehadiran tambang justru mengancam lingkungan dan ruang hidup masyarakat sekitar.

Dari kalangan legislatif, Anggota DPRD Seluma Sudi Hermanto menyebut investasi tambang bisa diterima, asalkan manfaatnya langsung dirasakan warga. Ia meminta pemerintah berhati-hati agar keputusan yang diambil tidak merugikan masyarakat.

“Saya mendukung investasi tambang emas jika investasi ini bisa membuka lapangan kerja dan membangun infrastruktur, tentu di diduung masyarakat. Tapi pemerintah harus memastikan semuanya untuk kepentingan masyarakat,” kata Sudi.

Tokoh Perempuan Seluma, Tien Syafrudin, menilai dialog yang digelar masih sebatas tahap pengenalan.  Ia berharap pembahasan selanjutnya menghadirkan pakar independen agar masyarakat mendapatkan pemahaman utuh mengenai dampak positif dan negatif dari aktivitas tambang.

“Menurut saya, dialog ini masih terlalu awal. Sebaiknya dihadirkan pihak-pihak yang betul-betul paham dampak baik dan buruk pertambangan, agar masyarakat mendapat penjelasan yang komprehensif. Jangan hadirkan orang yang kucing air” ujar Tien.

Pandangan berbeda datang dari kelompok mahasiswa. Mereka menolak tegas, bahkan Walkout dari forum dialog tersebut.

Menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Seluma, Rego Bangkito, rencana investasi tambang emas dipastikan berdampak buruk yang akan mengancam kerusakan lingkungan.

Ia juga menilai forum yang digelar pemerintah belum cukup memberikan ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan pandangan secara bebas.

“Kami menilai semua pertambangan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Lagi pula, dalam dialog ini tidak ada ruang untuk menyampaikan pendapat secara lebih bebas,” ujarnya.

Dialog bertajuk Membangun Seluma Melalui Investasi Tambang Emas, itu rencananya akan kembali digelar dengan format yang lebih luas dan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat.

Reporter: Deni Aliansyah Putra