Kota Bengkulu, BI – Bakal calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Provinsi Bengkulu Abdul Kharis Makmun resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu pada Senin (9/7/2018). 

Nampak ratusan kader dan pengurus Gerakan Pemuda Ansor, Banser dan sesepuh Nahdlutul Ulama (NU) Provinsi Bengkulu menghantar langsung Abdul Kharis Ma`mun. 

Kepada media, Abdul Kharis mengatakan agar pemilu 2019 dapat terselenggaran dengan baik, aman dan damai. Sebab menurut Kharis, jika pemilu 2019 terselengara dengan baik, maka agenda negara sukses dan pembangunan dapat terus dilanjutkan. Namun jika pemilu berlangsung kisruh maka negara dan masyarakat yang akan dirugikan.

“Saya mendoakan semoga KPU dapat menyelenggarakan pileg dan pilpres dengan sukses, jujur dan adil, dengan demikian rakyat yang akan menjadi pemenang,” sampai Kharis usai mendaftar di KPU Provinsi Bengkulu

Abdul Kharis dan rombongan disambut langung oleh Ketua KPU Irwan Saputra, Komisioner KPU Eko Sugianto, Siti Baroroh dan Emex Verzoni.

Abdul Kharis diketahui merupakan kader Ansor dan NU. Ia tercatat pernah juga mencapat sebagai Sekretaris dan Ketua Cabang Ikatan Putra Nahdalatul Ulama (IPNU) Jakarta Pusat dan Sekretaris PW IPNU DKI Jakarta. Karir organisasi di IPNU juga sampai ke pengurus pusat dengan menjabat sebagai wakil ketua I PP IPNU.

Di Ansor, Abdul Kharis pernah dipercaya menjabat Wakil Sekjen PP GP Ansor hingga Wakil Ketua PP GP Ansor. Sementara di Nahdalatul Ulama ia tercatat pernah dipercaya ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlotul Ulama DKI Jakarta.

Kiprahnya di dunia advokat membuatnya matang dibidang hukum. Tercatat selain membidangi hukum di PW NU DKI Jakarta, Abdul Kharis juga menjadi konsultan hukum di beberapa perusahan. Dengan kemandiriannya, ia membuka kantor hukum dan menjabat sebagai direktur Kantor Lawyer Abdul Haris Ma’mun dan Partners. 

Di Provinsi Bengkulu, sejak sepuluh tahun terakhir Abdul Haris sudah mulai menjadi bagian tak terpisahkan dari warga Nahdiyin. Ia juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua PW Ikatan Sarjana Nahdalatul Ulama (ISNU) Provinsi Bengkulu. 

Pendidikan agama Abdul Kharis dimatangkan sejak Madrasah Ibtidaiyah Al Munawaroh Tegal, Jawa Tengah. Kemudian dilanjutkan di MTs Al Hikmah Brebes Jawa Tengah, MA Al Hikmah dan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 di Jakarta. Semasa mahasiswa ia dipercaya menjadi ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Untag 45 dan terlibat dalam berbagai organ taktis kemahasiswaan.

Pria kelahiran Tegal 18 Maret 1976 ini meniatkan diri mengabdil untuk Provinsi Bengkulu agar terbangun relasi di pusat. Sebab menurutnya, Provinsi Bengkulu masih sangat membutuhkan jaringan dan relasi di pusat untuk menguatkan pembangunan di Provinsi Bengkulu.

Reporter : Alfridho Ade Permana
Editor : Riki Susanto