Interaktif News – Di tengah desakan masyarakat agar pembangunan merata di seluruh wilayah Kabupaten Seluma, pemerintah daerah justru dihadapkan pada tantangan berat akibat kebijakan pemangkasan transfer keuangan daerah dari pemerintah pusat.

Bupati Seluma Teddy Rahman menyebut seluruh pemerintah daerah termasuk Kabupaten Seluma akan menghadapi situasi sulit pada pelaksanaan program pembangunan tahun anggaran 2026. Hal ini terjadi karena adanya penurunan signifikan pada alokasi transfer keuangan dari pusat ke daerah.

Berdasarkan Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) terbaru, Kabupaten Seluma hanya akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp6,2 miliar pada tahun anggaran 2026. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya dan akan berdampak langsung terhadap pelaksanaan pembangunan di tingkat daerah.

“Hampir seluruh Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalami pengurangan, bahkan ada yang tidak mendapatkan sama sekali. Hal ini tentu berdampak pada pemangkasan sejumlah kegiatan pembangunan fisik di daerah,” ujar Teddy Rahman, Kamis (6/11/2025).

Seluruh dana DAK yang diterima tahun depan akan difokuskan untuk sektor kesehatan, khususnya pembangunan Ruang Perawatan Intensif Anak (Pediatric Intensive Care Unit/PICU) di RSUD Tais.

Teddy menjelaskan, kebijakan pengurangan DAK ini tidak hanya menimpa Kabupaten Seluma, tetapi juga terjadi di seluruh daerah. Meski demikian, pemerintah daerah akan tetap berupaya menjaga agar program prioritas tidak terhenti.

“Pemangkasan DAK ini terjadi di seluruh daerah. Untuk mengatasi keterbatasan anggaran, kami akan lebih aktif menjemput program ke kementerian dan lembaga di pusat,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Seluma tengah menyusun strategi efisiensi dan penyesuaian anggaran agar program prioritas, terutama di bidang kesehatan dan pelayanan publik, tetap dapat berjalan.

“Pemerintah akan memastikan keberlanjutan pelayanan dasar masyarakat dan menjaga agar target pembangunan daerah tetap tercapai, meski di tengah kebijakan pengetatan fiskal nasional,” pungkas Teddy.

Reporter: Deni Aliansyah Putra