Sosialisasi program BANGGA Kencana dan percepatan penurunan stunting, Foto: Dok

Interaktif News – Pengelolaan pelayanan KB bagi TPMB, klinik, Fasyankes, dan sosialisasi 7 dimensi lansia mengevaluasi program BANGGA Kencana dan percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Yayasan Akar Global Inisiatif Bengkulu, Jumat (1/11/2024).

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi Stunting provinsi Bengkulu mengalami kenaikan menjadi 20,22 persen. Kabupaten Kaur menjadi salah satu kabupaten yang mengalami kenaikan dari 12,4 persen menjadi 14,3 persen.

Bupati Kaur Lismidianto menjelaskan, melihat kenaikan angka prevalensi tahun 2023 ini, menurut dia berkolaborasi dan bersinergi harus ditingkatkan agar penurunan prevalensi Stunting tahun 2024 sesuai dengan target nasional.

“Untuk itu, diperlukan aksi bersama mencegah Stunting yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, serta lembaga masyarakat dan pratiksi,” kata Bupati.

Menurut dia, aksi ini juga harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti kearifan lokal dan potensi lokal yang ada di kabupaten Kaur sehingga struktur sosial budaya yang selama ini berjalan dapat memperkuat sektor ekonomi masyarakat serta ketahanan pangan.

Bupati berharap untuk akselerasi percepatan penurunan angka stunting di Kaur, harus fokus pada sasaran prioritas seperti ibu hamil dan bayi, wilayah garapan, terutama kondisi keluarga beresiko tinggi Stunting,

“Kita berharap ada optimalisasi kolaborasi antar lintas OPD. Pemberian bantuan juga harus tepat sasaran dengan mengoptimalkan penggunaan dana DAK kesehatan. Maka intervensi perubahan prilaku yang seperti ini harus terus di galakan secara terstruktur di masyarakat,” demikian Bupati. (Adv)

Reporter: Miko Apriansyah