Interaktif News — Kabupaten Bengkulu Selatan kembali menjadi sorotan setelah masuk dalam lima besar daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di wilayah ini pada tahun 2024 mencapai 31.890 jiwa atau sekitar 17,51 persen dari total populasi.

Meski angka tersebut menunjukkan tren penurunan dalam empat tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menilai kondisi ini masih memerlukan perhatian serius. Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, menyampaikan keprihatinannya sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih aktif dalam mendukung upaya penanggulangan kemiskinan.

“Salah satu tantangan kita adalah kejujuran dalam pendataan. Masih ditemukan masyarakat yang sebenarnya memiliki aset memadai, tetapi tetap tercatat sebagai penerima bantuan. Ini tentu merugikan mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Gusnan.

Ia juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran akan semangat kemandirian dan pengelolaan prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, masyarakat harus mulai memprioritaskan kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan anak, ketimbang pengeluaran konsumtif yang tidak mendesak.

Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan terus berupaya meningkatkan akurasi data melalui program verifikasi dan validasi lapangan. Selain itu, berbagai program pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal terus digencarkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.

“Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, kami optimistis angka kemiskinan dapat terus ditekan dan pembangunan bisa dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Bupati Gusnan. [Adv]