Interaktif News – Di tengah gencarnya program Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan dan memperbaiki gizi anak melalui program makan bergizi gratis, peristiwa memilukan justru terjadi di Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Seorang balita bernama Khaira Nur Sabrina (1 tahun 8 bulan), anak dari pasangan Prengki (25) dan Yanti Hartuti (24) warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, mengeluarkan cacing gelang (Ascaris) dari mulut dan hidungnya pada Minggu, (14/9/2025).

Mirisnya, kondisi rumah yang ditinggali balita tersebut jauh dari kata layak. Bangunan sederhana itu berdinding papan, berlantai tanah, dan minim fasilitas. Sejumlah barang tampak berserakan, peralatan masak seadanya, sementara toilet dan sistem pembuangan tidak memenuhi standar sanitasi sehat.

Di rumah sederhana itu, Khaira tinggal bersama orangtuanya dan seorang kakaknya. Kondisi ini terungkap setelah pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma bersama tenaga kesehatan puskesmas mendatangi rumah keluarga tersebut usai kejadian yang sempat menggemparkan publik.

Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin, tidak menampik bahwa dugaan awal penyebab cacingan yang dialami balita itu berkaitan dengan faktor lingkungan yang tidak sehat.

“Indikasi awal laporan dari petugas kesehatan memang rumah orang tua balita itu tidak layak dihuni. Selain itu, ada faktor kurangnya perhatian dari kedua orang tua,” kata Rudi, Senin (15/9/2025).

Dinkes Seluma telah memerintahkan seluruh petugas kesehatan di wilayah tersebut untuk menindaklanjuti kasus ini, termasuk menelusuri penyebab balita tersebut mengalami cacingan hingga kondisi parah.

“Semua pelayanan kesehatan di wilayah itu sudah saya instruksikan untuk menelusuri penyebab peristiwa ini. Kita harapkan jangan sampai ada kejadian seperti ini terulang lagi,” ujarnya.

Reporter: Deni Aliansyah Putra