Apa Itu Budaya Digital?

budaya digital

Ilustrasi budaya digital, Foto: Dok

Budaya digital atau digital culture merupakan suatu hal yang membentuk cara kita berinteraksi, berprilaku, berpikir dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat yang menggunakan teknologi internet. Budaya dapat terbentuk dari beberapa unsur yaitu sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian/penampilan, karya seni, dan lainnya. 

Ada tiga aspek untuk membangun budaya digital yaitu partisipasi bagaimana masyarakat memberikan kontribusi untuk tujuan bersama, kemudian bagaimana masyarakat memperbaiki budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat, dan memanfaatkan hal-hal sebelumnya untuk membentuk hal baru.

Perkembangan dunia digital telah menyasar ke seluruh sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada lagi sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh pada proses digitalisasi. Namun, pesatnya perkembangan tersebut tidak tidak sepenuhnya diikuti dengan digital culture yang baik. Masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa adanya kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut dengan baik sehingga terpengaruh informasi tidak benar. 

Teknologi digital pada dasarnya telah mengubah cara masyarakat Indonesia dalam berinteraksi dengan sesama, dengan media atau hal lainnya yang berkaitan dengan budaya Indonesia. Dulunya masyarakat Indonesia berkomunikasi menggunakan surat-menyurat atau mengirim pesan melalui layanan SMS, sekarang masyarakat sudah terbiasa berkomunikasi melalui e-mail atau media sosial (whatapps, facebook, instagram) yang tidak terbatas ruang dan waktu.

Teknologi digital juga berpengaruh pada gaya berpakaian masyarakat Indonesia. Generasi muda lebih memilih bergaya barat atau bergaya kekinian daripada memakai pakaian tradisonal Indonesia. Padahal kekayaan tata busana kita lebih orientatif karena jelas pengorganisasian tata busananya. Pengaruh ini tidak hanya menyasar masyarakat kosmopolitan, tidak hanya masyarakat kota yang berubah, masyarakat pedesaan pun mulai terjadi perubahan budaya. Kesederhanaan budaya pedesaan pun mulai beralih kepada modernitas.

Demikian pula dengan budaya hiburan masyarakat, seni daerah dan tradisional serta seni nusantara yang biasanya dilihat (ditonton) secara langsung. Namun, ketika teknologi digital sudah berkembang di Indonesia, beberapa media seperti di televisi dapat menampilkan siaran seni tradisional tersebut. 

Arus teknologi informasi semakin cepat menyerap ketika pandemi Covid-19 melanda. Kebijakan Work From home (WFH) dan belajar jarak jauh adalah beberapa kebijakan pemerintah yang diterapkan saat pandemi Covid-19 yang kemudian memicu terjadinya percepatan digitalisasi. Kondisi ini kemudian berdampak pada perubahan sosial secara cepat pula dan terjadi hampir semua sendi kehidupan sosial. Mulai dari nilai dan sikap individu, cara menjalani relasi sosial, kepercayaan, dan lainnya yang semuanya membentuk suatu bentuk kehidupan sosial baru. 

Budaya digital harus bisa dimanfaatkan secara efektif pada berbagai bidang seperti pendidikan, politik, sosial dan ekonomi. Budaya digital dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan, memperluas jangkuan, menciptakan inovasi dan kreatifitas, memperluas jaringan dan memperluas bisnis. Namun, pada budaya digital juga melekat sisi negatif apabila tidak diikuti dengan penerapan pendidikan karakter yang baik. Budaya digital adalah tuntutan zaman yang harus diikuti dengan kesiapan sumber daya, kecerdasan pengguna, dan literasi agar budaya digital tidak berdampak buruk pada nilai-nilai budaya yang ada.  

*Penulis adalah Resqa Suci Pratama Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu