Anonimitas Internet: Tanpa Nama, Tanpa Identitas

Anonime

Oleh: Freddy Watania

Identitas bersal dari kata identity yang artinya memiliki tanda, ciri atau jati diri yang melekat pada suatu individu, kelompok atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Anonimitas (Yunani ἀνωνυμία, (ano-nymia), yang berarti "tanpa nama" atau dalam Inggris "unnamed atau namelessness") atau keawanamaan biasanya mengacu kepada seseorang yang sering berarti bahwa identitas pribadi, informasi identitas pribadi orang tersebut tidak diketahui.

Sementara Internet (Interconnected Network ) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia.

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.

Mengapa ada Anonimitas pengaburan Identitas di Internet karena ketakutan dan ketidakpercayaan akan internet karena lemahnya kontrol sosial dan negara sehingga perlu melakukan perlindungan diri, merupakan salah satu alasan mengapa pengguna internet memilih untuk anonim, selain keinginan untuk tampil beda, prasyarat sistem, atau memang ada niatan buruk.

Anonimitas terjadi dalam bentuk paling sederhana seperti mengubah nama panggilan, memalsukan atau menyembunyikan identitas, sampai dengan menggunakan teknologi canggih untuk menutupi rekaman IP Address.

Namun demikian, layanan OTT berusaha untuk bersikap fleksibel dalam menghadapi kondisi ini. Meskipun tetap mendorong penggunanya untuk memvalidasi identitas fisik, nyatanya masih dimungkinkan pengguna layanan untuk tidak memberikan informasi identitasnya walaupun berpengaruh akan fasilitas yang diberikan.

Seller dari suatu marketplace, misalnya, mempunyai kewajiban untuk menyingkap identitasnya demi mendapatkan kategori terpercaya. Demikian pula layanan sosial media secara berkala meminta penggunanya untuk melengkapi data diri demi mengejar validitas identitas pengguna.

Modus anonymous sendiri didukung oleh banyak teknologi dan layanan. Bitcoin misalnya, meski tiap rekeningnya transparan bisa diintip siapa pun, pemilik rekening tetaplah bersifat pseudo-anonym tidak terlacak sampai dia menukarkan cryptocurrency-nya ke mata uang fiat (salah satu alasan mengapa rekening Bitcoin hasil ransomware Wannacry tidak dicairkan).