Interaktif News – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu untuk segera mengusut tuntas kasus penembakan yang menimpa lima petani di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (24/11) sekira pukul 12.45 WIB. Lima petani menjadi korban penembakan dalam insiden yang diduga berkaitan dengan konflik agraria berkepanjangan antara warga Pino Raya dengan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS). Konflik ini disebut telah lama berlangsung dan belum menemukan titik penyelesaian yang adil.

Menurut informasi yang diterima IMM Bengkulu, aksi penembakan tersebut diduga dilakukan oleh salah satu petugas keamanan perusahaan bernama Ricky. Para korban yang tertembak antara lain Buyung, terkena tembakan di bagian dada, Linsurman, tertembak di bagian lutut, Edi Hermanto, tertembak di bagian paha, Santo, tertembak pada bagian rusuk bawah ketiak, Suhardin, tertembak di bagian betis.

Ketua DPD IMM Bengkulu, Abdullah, S.H, mengecam keras peristiwa tersebut dan menilai kasus ini sebagai bukti bahwa konflik agraria di Bengkulu semakin memprihatinkan.

“DPD IMM sangat menyayangkan atas kejadian berdarah ini dan kami turut prihatin karena konflik agraria sering kali menimbulkan korban jiwa, khususnya di Bengkulu,” kata Abdullah.

IMM Bengkulu juga menegaskan komitmennya untuk mendorong penyelesaian konflik agraria melalui jalur resmi.

“Kami mendesak pihak Polda Bengkulu untuk segera mengusut tuntas kasus ini. IMM Bengkulu juga akan segera bersurat kepada Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan konflik agraria antara petani Pino Raya dan PT ABS, serta konflik agraria lain yang ada di Provinsi Bengkulu,” lanjutnya.

Selain itu, IMM Bengkulu berencana meminta sejumlah lembaga negara untuk turun langsung melakukan investigasi independen.

“Kami akan segera meminta Komnas HAM, Kompolnas dan instansi terkait untuk turun dan membentuk tim investigasi independen agar persoalan seperti ini tidak terus berulang,” tegas Abdullah.

Editor: Iman SP Noya