Interaktif News – Usai viral balita yang menghidap cacingan di tubuhnya, kini publik menyoroti kondisi rumah tak layak huni milik pasangan Prengki dan Yanti Hartuti, warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma.

Buah hati pasangan mereka sempat memuntahkan cacing dari hidung dan mulutnya, sementara rumah keluarga itu sudah lama luput dari perhatian pemerintah desa meski kondisinya sangat memprihatinkan.

Kepala Desa Sungai Petai, Rendi, mengakui kelalaiannya dalam memperhatikan warganya yang tinggal di rumah tak layak huni tersebut. Ia berdalih sibuk mengurus berbagai kegiatan desa, sehingga perhatian kepada keluarga Prengki dan Yanti terabaikan.

“Nah inilah saya tidak terlalu memperhatikan rumah warga saya itu karena sibuk juga dengan kerjaan yang lain. Dengan kejadian seperti ini, saya kades masih muda juga, banyak tugas lain yang saya kerjakan,” kata Rendi saat dikonfirmasi Bengkuluinteraktif.com melalui telepon, Selasa (16/9/2025).

Rendi juga tak menampik, pemerintah desa belum pernah memberikan bantuan berupa semen ataupun material bangunan untuk memperbaiki rumah keluarga tersebut. Ia beralasan tidak ada perangkat desa maupun anggota BPD yang mengingatkan soal kondisi rumah warganya.

Lebih lanjut, Rendi menjelaskan perbaikan rumah sudah beberapa kali diusulkan ke Pemerintah Kabupaten Seluma melalui Dinas Perkimhub dan juga Baznas. Namun, hingga kini usulan tersebut belum terealisasi.

“Sudah beberapa kali kami ajukan bedah rumah ke Disperkimhub dan Baznas setiap tahun kami usulkan. Namun di tahun 2024 tidak ada realisasi, padahal sudah sempat disurvei oleh dinas,” ujarnya.

Rendi menambahkan, pihak desa sejauh ini tetap mendukung kegiatan sosialisasi posyandu, imunisasi, dan kesehatan balita. Namun dirinya tak menyangka ada warganya yang mengalami kejadian memilukan seperti ini.

Sebelumnya,  seorang balita bernama Khaira Nur tiba-tiba mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya pada Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, hingga di rawat di ICU RSUD Tais. Kini balita tersebut dilakukan perawatan secara intensif di Rumah Sakit M Yunus Provinsi Bengkulu.

Reporter: Deni Aliansyah Putra